PADANG, KLIKPOSITIF – Gelar Karya Budaya (GKB) menutup sesi pertunjukan pada Rabu (10/11). Dua pertunjukan terakhir adalah Teater Selembayung dari Pekanbaru dan Teater Batuang Sarumpun dari Padang.
“Pertunjukan selesai, sekarang waktunya lomba esai,” ungkap Armeynd Sufhasril, Direktur Festival.
Panitia memang menggelar Lomba Esai Pertunjukan tingkat nasional. Lomba ini akan menjadikan delapan pertunjukan yang dilaksanakan 7-10 November 2021 sebagai bahan tulisan. Seluruh pertunjukan bisa dilihat di facebook dan youtube Lembaga Bumi kebudayaan.
“Peserta diharapkan se-Indonesia,” tambah Armeynd, “untuk itu kami menyediakan hadiah yang cukup membuat calon peserta tertarik.”
Lomba akan menyediakan hadiah untuk Pemenang 1 sebesar Rp 5 juta, kedua Rp 4 juta, pemenang ketiga Rp 3 juta serta 7 nominasi sebesar Rp 1,5 juta. Juri yang dipilih pun bukan hanya orang Sumatera Barat.
“Ada satu juri dari Makassar, Shinta Febriany. Ketua Umum Penastri (Perkumpulan Nasioanal Teater Indonesia), kami anggap punya kapasitas melihat kiprahnya di dunia teater,” imbuh Armeynd. Dua juri lainnya adalah Dr Ivan Adilla (Dosen FIB Unand) dan S Metron Masdison (Sutradara Ranah PAC).
'Orang Dalam' Bisa jadi Peserta
Ivan Adilla berharap lomba ini bisa diikuti selain penonton aktif atau kritikus. “Esai cenderung subjektif. Aktor dan pendukung produksi lainnya bisa juga mengikuti lomba. Bahkan yang merasa dirinya aktor dan bagian produksi lain di luar delapan pementasna itu juga boleh ikut,” ujarnya.
Menurutnya, selama ini 'orang dalam' pertunjukan sangat jarang menulis prosesnya dalam mengikuti sebuah pertunjukan. Akibatnya, pentas teater selalu dilihat dari mata luar. Ia berharap, lomba ini akan memangkas itu sehingga kita bisa menemukan tulisan yang menarik ketika datang dari 'dapur' pertunjukan.
Lomba akan ditutup pada 24 November. Pengumuman pemenang bisa dilihat di intagram Bumi dan media partner. Esai pemenang akan dijadikan buku cetak dan elektronik. “Siapa yang tidak dapat cetaknya nanti bisa menghubungi kami,” tutup Armeynd.