PESSEL, KLIKPOSITIF– Tokoh rantau Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat mengajak, masyarakat Pesisir Selatan untuk segera menyudahi konflik kepentingan politik yang mengganggu jalannya roda pemerintahan.
Pasalnya, selain akan berdampak pada konsentrasi kepala daerah yang baru dalam menjalankan roda pemerintahan. Hal itu juga akan memicu terjadi konflik yang lebih besar antar pendukung.
Ketua Dewan Pengawas DPP Perkumpulan Keluarga Pesisir Selatan (PKPS) Jakarta, Hasdanil mengingatkan, jangan sampai ulah kepentingan pribadi, kepentingan umum menjadi rusak.
“Jadi, kita harus taat terhadap aturan demokrasi itu. Jika tidak puas, maju lagi nanti (Pilkada berikutnya),” ungkapnya Hasdanil yang juga Rektor Universitas Pramita Indonesia kepada KLIKPOSITIF dan sejumlah wartawan lainnya di Painan.
Sebagai tokoh di rantau, Hasdanil mengaku, saat ini terus mengamati dari jejaring media sosial desas-desus perkembangan politik yang terjadi usai Pilkada di Pessel.
Padahal, hasil Pilkada sudah final dan Kepala Daerah terpilih-pun sudah dilantik secara sah oleh Gubernur dengan keputusan yang kuat berdasarkan peraturannya. Sehingga dengan hal itu, ia pun terpanggil untuk mengingatkan. Sebab, urusan mendukung kandidat Pilkada tidak ada lagi, dan yang terpilih sudah dilantik.
“Harusnya, setelah pilkada usai, semuanya juga harus selesai,” terangnya.
Dia mengatakan tidak ada kata terlambat sudah saat pihak yang tidak mendukung saat Pilkada untuk bergandeng tangan mendukung pemerintahan yang sah. Bukan, malah berupaya merongrong untuk merusak sesuatu yang telah sah. “Begitu juga kami yang dirantau, agar pemerintah daerah bisa bekerja dengan baik,” jelasnya.
Pantauan KLIKPOSITIF, saat ini saling serang komentar dan hujatan soal dukung dan tidak mendukung pemerintahan bupati dan wakil bupati Rusma Yul Anwar-Rudi Hariansyah masih terus bergulir di jejaring media sosial.
Bahkan, buntutnya telah sampai pada aksi demo yang menuntut agar Bupati Rusma Yul Anwar segera dieksekusi karena soal terpidana yang terus bergulir hingga kini.
