PESSEL, KLIKPOSITIF– Ketua Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Hanafi Herman menyatakan menolak hasil kongres luar biasa (KLB), di Sumatera Utara dan memastikan tidak ada satupun anggota Fraksi Demokrat Pessel yang ikut dalam KLB yang dia nilai Ilegal tersebut.
Hanafi Herman selaras dengan komitmen DPC Demokrat Pessel, pihaknya menyatakan tetap mendukung Demokrat masih sah dipimpin Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono sebagaimana hasil Kongres V yang digelar Partai Demokrat 2020 lalu.
“Dan kami sudah memastikan tidak ada anggota Fraksi Demokrat Pessel yang ikut dalam KLB itu. Karena itu ilegal,” ungkapnya pada KLIKPOSITIF.
Ia menjelaskan, adanya KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021) merupakan tindakan yang ilegal dan tidak beralasan untuk melaksanakan KLB. Sebab, sampai saat ini AHY masih Ketum yang sah.
“Kami sebagai kader sangat menolak hasil KLB di Deli Serdang. Karena sampai saat ini tidak ada alasan yang jelas untuk menjatuhkan Ketum AHY,” terangnya Ketua Fraksi yang berumur 29 tahun itu.
Sebelumnya, AHY menyatakan dengan tegas bahwa Kepala Staf Presiden, Moeldoko saat ini merupakan musuh bersama Partai Demokrat . Sebabnya, Moeldoko telah melakukan upaya kudeta lewat kongres luar biasa (KLB).
Hal itu disampaikan AHY dalam pidatonya di Commander's Call di hadapan pengurus DPP serta DPD seluruh Indonesia. “Yang jelas kita punya musuh bersama hari ini. Aktor eksternal, yaitu KSP Moeldoko yang bersekongkol dengan segelintir kader, banyak juga dari mereka yang sudah dipecat secara tidak hormat,” kata AHY di DPP Partai Demokrat , Minggu (7/3/2021).
AHY mengungkapkan, kubu Ketua Umum Moeldoko versi KLB Deli Serdang, Sumatera Utara justru memutar fakta. Moeldoko, kata AHY berupaya mengkudeta kepemimpinan Partai Demokrat dari kepengurusan yang sah berdasarkan hasil Kongres V pada 15 Maret 2020.
Hasil Kongres V itu juga, tegas dinyatakan AHY telah disahkan pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM menjadi lembaran negara.
“Berkolusi dan juga mencoba untuk memutar balikan fakta, menggulingkan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah berdasarkan Kongres ke-5 tanggal 15 maret 2020 yang lalu,” kata AHY .
AHY menegaskan bahwa Partai Demokrat di bawah kepemimpinannya tidak ragu untuk melawan. Namun, ia berujar pihaknya juga tidak gegabah dan emosional dalam menanggapi KLB Sumut.
“Kita sama sekali tidak ragu, kita tidak emosional, yang diperlakukan hari ini adalah untuk melakukan segala hal yang memang untuk bisa menjaga kedaulatan dan kehormatan kita bersama,” kata AHY .
Partai Demokrat menggelar konsolidasi dan rapat pimpinan seluruh tingkatan pengurus di DPP, DPD, dan DPC seluruh Indonesia. Rapat tersebut menyusul diputuskannya Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Kegiatan itu, diawali AHY dengan rapat pimpinan yang dihadiri oleh pejabat teras, pemimpin demokrat di tingkat pusat. Baru setelahnya dilanjutkan agenda rapat dengan pengurus Partai Demokrat di setiap tingkatan.
“Tentu saya juga akan melakukan rapat dengan jajaran, dengan ketua DPD yang merepresentasi 34 provinsi di Indonesia yang kemudian nanti malam saya akan lanjutkan dengan apel siaga bersama para ketua DPC 514 kabupaten dan kota,” kata AHY dalam pidato sebelum rapat, Minggu (7/3/2021).
AHY mengatakan kegiatan konsolidasi yang berlangsung secara fisik dan virtual tersebut menandakan bahwa kepengurusan Partai Demokrat solid mendukung AHY sebagai ketum.
“Ini sebagai bentuk kesetiaan dan kebulatan seluruh pimpinan pengurus dan kader utama Partai Demokrat yang memang sah yang memang dinyatakan oleh negara dan pemerintah sebagai pemimpin pengurus yang sah jajaran partai Partai Demokrat ,”tegas AHY .