KLIKPOSITIF – Pemerintah Kota Padang ingin pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di kota itu diawasi dengan ketat.
Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir mengatakan, pengawasan dilakukan demi mengantisipasi adanya kasus keracunan yang marak terjadi di berbagai daerah.
Adapun terkait pengawasan program Presiden Prabowo Subianto itu sebut dia, juga harus melibatkan banyak pihak.
“Kita tentunya tidak ingin di Padang mengalami itu (keracunan makanan), di pertemuan Rakor ini kita ingin adanya pengawasan ketat dari berbagai pihak, serta melibatkan banyak pihak,” katanya.
Pihak yang dilibatkan sebut dia seperti akademisi, lembaga yang bertugas dalam pengawasan seperti BBPOM dan Bulog, serta pusat study global.
“Mudah-mudahan dengan pengawasan ketat dari berbagai pihak, insiden keracunan makanan tidak terjadi di Padang,” sebut Maigus.
Menurut dia, penyebab terjadinya keracunan makanan disinyalir karena kondisi anak yang tidak dapat mengonsumsi makanan yang diberikan.
“Selain karena faktor bakteri, kondisi anak yang alergi terhadap makanan yang diberikan juga dapat memicu keracunan,” ungkapnya.
Alergi makanan dapat mengakibatkan keracunan. Maigus Nasir mengatakan, agar tidak terjadi keracunan, perlu disiapkan data tentang kondisi anak.
“Tidak seluruh anak sama kondisinya, karena itu sekolah akan mengecek data anak yang memiliki penyakit berisiko jenis makanan.”
“Data itu akan tindaklanjuti oleh ahli gizi, apa saja jenis protein yang diberikan kepada anak,” pungkasnya.
Diketahui, pada program MBG ini, sebanyak 286.770 warga Kota Padang akan mendapatkan makanan bergizi.
Sebanyak 211.384 di antaranya merupakan siswa sekolah. Sementara, 75.386 warga lainnya yakni ibu hamil, ibu menyusui dan balita berusia 12-59 bulan.(*)