KLIKPOSITIF – Semen Padang FC keok dibantai Dewa United dengan skor 1-8, dalam laga lanjutan Liga 1 musim 2024/2025.
Parahnya, kekalahan ini terjadi saat Kabau Sirah merumput untuk pertama kalinya di Stadion H Agus Salim, Kota Padang.
Selain pertama kali main di Agus Salim, laga ini juga disaksikan oleh ribuan pasang mata pendukung, yang sebelumnya sempat dilarang oleh Komdis PSSI.
Pelatih Kepala Semen Padang FC, Eduardo Almeida mengatakan dirinya bertanggung jawab dan menerima resiko pemecatan.
Sebab skor 1-8 itu adalah kekalahan paling memalukan di sepanjang karir Almeida sebagai pelatih.
“Saya mengambil resiko (pemecatan) itu. Tapi Saya akan berada di sini hingga hari terakhir, tapi saya tidak akan mundur,” katanya usai pertandingan.
Almeida menjelaskan, sejak pertama kali dia bergabung dengan Semen Padang FC, tim sudah terbentuk. Dengan materi pemain yang ada, ia ingin membantu klub jadi lebih baik.
“Saya tahu masalahnya mungkin ada di pelatih. Tapi kami menganalisanya.”
“Ini seperti mimpi buruk. Kamu harus memahaminya secara keseluruhan, menganalisanya dan kemudian mengambil keputusan,” jelas dia.
Sepanjang laga, Almeida mengungkapkan, strateginya sama sekali tidak berjalan. Hal itu ditandai dengan adanya 2 gol yang bersarang ke gawang Semen Padang FC pada 5 menit awal.
Kegagalan tim bertahan dari gempuran Dewa United menurut dia disebabkan oleh kapasitas pemain, yang tidak mampu mengimbangi kualitas Dewa United.
“Kita tidak punya kapasitas untuk melawan tim seperti mereka.”
“Lima menit kebobolan, rencana tidak berjalan. Saat kita ingin membuat perbedaan, tapi itu tidak berjalan,” bebernya.
Terlepas dari itu, Almeida meminta maaf atas kekalahan 1-8 tersebut. Sebab penampilan tim sangat mengecewakan.
“Saya minta maaf pada semuanya, pada suporter, dan penonton di rumah. Mereka (Dewa United) layak mendapatkannya.”
“Saya sebagai pelatih dan daya bagian dari tanggung jawab ini, meskipun saya tidak bisa mengambil semuanya,” pungkasnya.(*)