LIMAPULUH KOTA, KLIKPOSITIF -Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 angka Stunting Limapuluh Kota mengalami penurunan sebesar 4 persen dari 28,7 persen dan di tahun berikutnya turun jadi 24,4 persen. Walaupun turun pemerintah setempat terus berupaya menekan angka Stunting mencapai 14 persen pada 2024 sesuai target Nasional.
“Kami saat ini sedang menerapkan sedekah pengusaha telur untuk anak Stunting. Program ini sudah berjalan sejak 2022,” ungkapnya saat menjadi narasumber pada Forum Koordinasi Stunting “Bersama Meningkatkan Kolaborasi Dan Sinergitas untuk Percepatan Penurunan Stunting di Lima Puluh Kota” Rabu, 9 Agustus 2023 di IPHI Center.
Kepala Bapelitbang Limapuluh Kota Gusdian Laora menyampaikan, secara teknis penyaluran telur dilakukan oleh pemerintah daerah, sedangkan pengumpulan telur melalui asosiasi dan dibagikan langsung oleh pendamping keluarga.
“Pembagian telur berbarengan dengan bantuan beras dari pemerintah, penyalurannya pernagari. Ini sebagai bentuk keterlibatan pengusaha dalam menekan angka Stunting,” terang ketua penurunan Stunting Limapuluh Kota itu.
Menurutnya, sedekah pengusaha telur untuk anak Stunting karena telur merupakan potensi unggulan Limapuluh Kota, hampir setiap nagari memiliki pengusaha telur ayam di daerah tersebut. Selain itu, telur memiliki protein tinggi dan pangan hewani yang mudah dijangkau dan didapatkan.
“Sekarang nagari – nagari juga terus berinovasi menekan Stunting. Seperti Nagari Sungai Naniang ada gerakan seribu Stunting, setiap rumah beriuran seribu rupiah, uangnya digunakan untuk anak Stunting,” katanya.
Sekretaris Daerah Limapuluh Kota Widya Putra menyampaikan, untuk tahun ini pemkab menyiapkan anggaran sebesar Rp 44 miliar untuk penurunan Stunting. Anggaran tersebut tersebar di 14 OPD yang terlibat dalam penurunan Stunting.
“Prevalensi Stunting Limapuluh Kota turun, dari 28,7 persen dan ditahun berikutnya turun jadi 24,4 persen. Kita harapkan di tahun 2024 nanti bisa mencapai angka 14 persen sesuai target Nasional. Ini tugas kita bersama bagaimana target ini tercapai,” ungkapnya.
Widya menjelaskan, Melalui penimbangan massal 2023 terdata sebanyak 2060 jiwa angka Stunting di Lima Puluh Kota. Untuk itu sebanyak 14 OPD terlibat dalam penurunan Stunting di Limapuluh Kota, masing-masing OPD akan bekerja sesuai dengan tufoksi dinas tersebut.
“Penurunan Stunting harus dilakukan secara bersama-sama dan tepat sasaran. Contohnya untuk sanitasi dan rumah layak huni bisa dilakukan oleh dinas PU. Kalau dilakukan secara bersama-sama tentu akan ringan” sebutnya.
BKKBN Sumbar mengapresiasi langkah – langkah yang dilakukan oleh Pemkab Limapuluh Kota. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris BKKBN Sumbar Nova Dewita saat menghadiri rapat koordinasi.
“Prevalensi Stunting Limapuluh Kota turun dari tahun sebelumnya. Rapat koordinasi ini mencari formulasi strategi yang tepat untuk penurunan di Limapuluh Kota. Sehingga dapat dilakukan Intervensi tepat sasaran,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu Nova juga meminta semua pihak untuk terus memaksimalkan program bapak asuh, pendampingan keluarga dan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang terus berupaya menekan Stunting. Mari kita sama-sama bertekad target 14 persen pada 2024 tercapai dan kita bisa membentuk generasi emas pada 2045,” tutupnya.