BUKITTINGGI, KLIKPOSITIF – Dua mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen ( PDIM) Universitas Negeri Malang (UM), bantu pelaku UMKM Bukittinggi dan Agam dalam memasarkan produk hingga ke luar negeri.
Pemasaran produk lokal itu dilakukan dengan cara mendirikan klinik UMKM di Kota Bukittinggi. Klinik ini nantinya menjadi wadah bagi pelaku usaha dalam berkonsultasi dan memasarkan produk mereka.
Kedua mahasiswa itu adalah Setria Feri dan Martin. Mahasiswa UM itu bersama pelaku usaha Sumbar, Andi Abdul Malik telah berdialog dengan pedagang konveksi di Pasar Aur Kuning, Jum’at 6 Januari 2023.
“Kita pilih untuk mendirikan klinik UMKM di Bukittinggi karena merupakan pusat perdagangan terbesar di Sumbar sekaligus destinasi wisata,” ungkap Setria.
Sesuai dengan pendidikan dan penelitian yang diikuti, mereka juga mempelajari permasalahan yang dihadapi pelaku usaha.
“Banyak umkm yang bisa menciptakan produk tapi menghadapi sejumlah kendala seperti, produk tidak bermerek, packaging yang tidak memenuhi permintaan pasar,” kata Setria.
Dia menjelaskan, sebagian besar pelaku UMKM tidak memiliki orientasi yang jelas karena tidak adanya laporan keuangan dan masalah tenaga kerja.
Di sisi lain, katanya, laporan keuangan menjadi salah satu poin penting bagi pelaku UMKM.
Kedua mahasiswa ini memutuskan berkolaborasi bersama pelaku usaha yang dinilai telah sukses untuk mendirikan klinik UMKM di bawah PT Tritunggal Maju Jaya demi membantu pelaku usaha.
“Tujuan kami membantu dalam bentuk perusahaan agar wadah betul betul terdaftar dan memiliki legalitas,” ujar Setria.
Sementara, Martin menambahkan, nantinya klinik akan terbuka bagi siapa saja untuk berkonsultasi, mencarikan solusi menyelesaikan masalah yang dihadapi pelaku umkm.
Untuk mendukung klinik umkm, kami akan mencari dukungan dari pemerintah Kabupaten Agam dan Bukittinggi. Setelah mendatangi beberapa lokasi, kami banyak melihat sentral umkm yang memiliki peluang saing, tidak hanya lokal namun juga Internasional.
Andi, Salah satu pengusaha di Sumbar mengapresiasi inovasi Dua orang Mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen (PDIM) Universitas Universitas Negeri Malang (UM) yang akan mendirikan klinik umkm di Kota Bukittinggi.
Menurutnya, saat ini pelaku usaha UMKM menghadapi sejumlah permasalahan yang membuat daya beli menurun drastis. Salah satunya media sosial, yang menjual beragam produk yang dibutuhkan masyarakat tanpa harus keluar rumah, pembeli dapat leluasa memilih produk yang akan dibeli.
Persaingan medsos dirasakan pedagang konveksi pusat grosir Pasar Terminal Simpang Aur. Sejak beberapa waktu terakhir, daya beli menurun karena pembeli beralih ke media sosial untuk memesan produk yang diinginkan.
“Kehadiran klinik UMKM nantinya diharapkan dapat memberi strategi bagi pedagang untuk memasarkan produk lebih luas. Sehingga ekonomi kami kembali pulih dan produk laris dipasaran,” ujarnya.
(*/ril)