PADANG, KLIKPOSITIF- Dinas Kebudayaan Sumatera Barat (Sumbar) melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) “Pengamalan Adaik Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan generasi muda.
Kepala Dinas Kebudayaan Syaifullah mengatakan, Dinas Kebudayaan Sumbar merupakan salah satu penunjang dalam pencapaian misi kedua Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat yaitu “Meningkatkan Tata Kehidupan Sosial Kemasyarakatan Berdasarkan Falsafah Adaik Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah”.
Dimana salah satu program Gubernur dan Wakil Gubernur yang sesuai dengan tupoksi Dinas Kebudayaan yaitu melakukan pembinaan terhadap generasi muda untuk melestarikan warisan budaya Adaik Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS – SBK).
Dia juga mengatakan, pada tahun 2021 yang merupakan tahun pertama kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur, Dinas Kebudayaan langsung bergerak untuk percepatan pencapaian misi kedua tersebut, salah satunya melalui kegiatan ini hingga 25 Maret 2022.
“Bimtek Pengamalan ABS – SBK yang diselenggarakan saat ini sasarannya siswa-siswi dari SMAN 6 Padang. SMAN 6 sekolah pertama yang terpilih melaksanakan bimtek,” ujar Syaifullah, Jumat (25/3).
Tidak hanya Bimtek, Dinas Kebudayaan juga telah menyelesaikan sebuah buku pedoman pengamalan ABS – SBK yang disusun oleh para pakar pada tahun 2019 lalu.
“Kami yakin bahwa kehadiran dokumen ini merupakan tonggak sejarah penting dalam perjalan perkembangan kebudayaan Minangkabau yang berintikan Adaik Nan Sabana Adaik, Nan tak Lapuak Dek Hujan – Nan Tak Lakang Dek Paneh, Jikok Diasak Indak Layua – Jikok Dibubuik Indak Mati, Adaik Basandi Syara’ – Syara’ Basandi Kitabullah, Adaik Bapaneh – Syara’
Balinduang, Syara’ Ka Ganti Nyawa – Adaik Ka Ganti Tubuah, Syara’ Mangato – Adaik Mamakai, Syara’ Nan Lazim – Adaik
Nan Qawi, Adaik Babuhua Sintak – Syara’ Babuhua Mati,” tuturnya.
Pada bimtek kali ini Dinas Kebudayaan menghadirkan beberapa orang narasumber hebat yang kompeten di bidangnya masing-masing diantaranya Hidayat, S. S. yang merupakan anggota komisi V DPRD Provinsi Sumatera Barat dengan materi “Potensi Generasi Muda Minangkabau”, dan Prof. Dr. Rhauda Thaib, yang merupakan Ketua Bundo Kanduang Sumatera Barat dengan materi “Implementasi Sumbang 12 dan Kato Nan 4”.
Jumlah peserta Bimtek ABS-SBK Bagi Generasi muda kali ini adalah 100 (seratus) orang. Selama pelaksanaan, semua peserta akan mendapatkan sertifikat sebagai tanda telah mengikuti kegiatan bimtek ini.
Karena kondisi Covid19 yang masih belum usai saat ini, panitia juga sudah memastikan pelaksanaan kegiatan memenuhi unsur–unsur protokol kesehatan selama pelaksanaan. Dengan mengatur jarak di dalam ruangan serta selalu menggunakan masker.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menyampaikan, cepatnya perubahan dalam bidang teknologi informasi menyebabkan nilai-nilai budaya Minangkabau dari waktu ke waktu tergerus oleh budaya asing sehingga generasi muda Sumbar kurang mengetahui dan memahami nilai-nilai ABS – SBK.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Kebudayaan mengambil peran dalam menjaga agar pemahaman nilai-nilai pada ABS – SBK terus terjaga dari generasi ke generasi, salah satunya melalui kegiatan bimtek ini.
Gubernur menyebutkan, ada beberapa permasalahan dalam pelestarian ABS-SBK di Sumbar, untuk itu melalui misi kedua Gubernur dan Wakil Gubernur tersebut pihaknya telah mencoba merumuskan beberapa solusi untuk mengatasinya, diantaranya membuat peta jalan (roadmap) Adaik Basandi Syara’- Syara’ Basandi Kitabullah (ABS – SBK).
Menurut gubernur, peta jalan ini penting untuk dirumuskan agar pelaksanan ABS-SBK secara bertahap bisa di implementasikan serta adanya keberlanjutan program antar satu pemimpin dengan pemimpin berikutnya.
Kemudian menyediakan Muatan Lokal (Mulok) berisi materi ABS –SBK yang akan diajarkan di sekolah – sekolah, pewarisan budaya pada usia dini penting dilakukan dilakukan agar generasi Minangkabau mengetahui akar historis dan identitas kebudayaannya.
“Dan kami akan mengajak Bupati/ Walikota untuk bisa satu persepsi dalam hal ini. Serta memperkuat budaya literasi masyarakat Sumbar,” kata dia.
Dalam kesempatan ini, kami meyakinkan semua yang hadir disini bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan terus bergerak untuk pelestarian warisan budaya ABS-SBK ini. Sesuai amanat UU nomor 5 tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan bahwa Pemerintah diberikan tanggung jawab dalam perlindungan, pembinaan, pengembangan dan pemanfaatan yang mana adat istiadat merupakan salah satu objeknya.
Sementara itu, Anggota DPRD Sumbar dari Fraksi Gerindra, Hidayat mengatakan, kebudayaan merupakan kehidupan yang universal. Untuk itu kebudayaan perlu ditanamkan kepada generasi muda.
“Siswa sudah mendapat dasar tentang apa itu kebudayaan di sekolah, untuk itu kami ingin memperkokoh dasar itu dengan menyelenggarakan semacam diskusi dengan narasumber yang kompeten,” ungkapnya.
Ketua Alumni SMA 6 itu juga menyampaikan, generasi muda perlu mengetahui mengetahui akar historis dan identitas kebudayaannya. Sehingga kebudayaan tidak mudah tergerus oleh kemajuan zaman. Dia mencontohkan Jepang yang maju dalam berbagai bidang tetap tidak lupa akan akar budaya.
“Saya salut sama Jepang, walaupun sudah maju, tetapi mereka tidak lupa akan kebudayaan. Seperti budaya disiplin yang selalu mereka jaga. Kita harus juga seperti itu dalam menjaga budaya kita,” tuturnya.