KLIKPOSITIF – Sebanyak 60 wasit silat se-Sumatera Barat mengikuti Pelatihan Juri Festival Silek Tradisi di Hotel Grand Bunda Bukittinggi.
Kegiatan ini telah berlangsung mulai 21 November hingga 24 November 2023.
Menurut Anggota DPRD Sumbar Daswippetra Dt Manjinjing Alam yang juga jadi narasumber dalam kegiatan tersebut, silat tradisi ini sudah menjadi jatidiri Sumatera Barat.
Ia mengatakan, selama ini silat telah menjadi adat dan budaya, dan kini perlu ditingkatkan menjadi festival, untuk melihat mana yang baik dan yang terbaik.
“Untuk mendapatkan mana yang baik dan mana yang terbaik, harus dibentuk organisasi, namanya juri. Kalau tidak ada yang menjadi juri, tentu tidak nampak mana yang baik dan mana yang terbaik,” jelasnya, Rabu 22 November 2023.
Daswippetra mencontohkan, jika Bukittinggi ingin mencari yang terbaik harus menggelar festival.
Festival itu menurutnya bisa menjadi reward bagi para peserta.
“Supaya ada reward kepada adik-adik kita penggiat-penggiat seni tradisi. Kalau ingin mendapatkan reward kan kita harus menggelar festival,” jelasnya.
Ia berharap peserta yang mengikuti pelatihan juri festival silek tradisi ini nantinya bisa menjadi juri silat tradisi tingkat nasional, bahkan tingkat internasional.
Perbarui Wawasan
Sementara itu, Pakar Silat asal Universitas Negeri Padang (UNP) Prof Indrayuda mengatakan, para juri silat tradisi harus memperbarui wawasan.
“Karena festival itu juga menyangkut masalah tradisi, tentu kita harus kaya pengetahun berbagai tradisi, baik nusantara maupun yang ada di Sumatera Barat,” tuturnya.
Menurutnya, wawasan itu mencakup budaya pencak silat, kemudian jurus yang digunakan.
Kemudian juga wawasan terkait gaya, adab dan kostum, hingga senjata yang tampil dalam pertunjukan.
“Kemudian juga musik yang mengiringinya, tekniknya bagaimana,” sambung Indrayuda.
Ia juga mengingatkan para juri untuk bersikap dan berprilaku yang baik, serta netral dalam menilai.
“Banyak di antara juri kita, setelah menjadi juri tetap memikirkan perguruannya, ia masih memikirkan kedaerahannya,” ucap Indrayuda.
Indrayuda juga mengingatkan juri untuk lebih disiplin terhadap waktu dan kehadiran.
“Orang sudah mau mulai, jurinya berserakan entah kemana. Itu tidak boleh terjadi,” katanya.