15 Orang Dilaporkan Tewas Tertimbun Longsoran Bekas Tambang Emas di Kabupaten Solok

Ilustrasi korban meninggal.(Ist)

Klikpositif PATWAL Honda Periode 18 - 30 April 2025

Solok, Klikpositif – Sebanyak 15 orang warga dilaporkan meninggal dunia tertimbun longsoran tanah bekas galian tambang lama di Nagari Sungai Abu Kecamatan Giliran Gumanti, Kabupaten Solok.

Peristiwa tersebut dilaporkan terjadi pada Kamis (26/9/2024) sore. Diduga, longsoran dipicu intensitas hujan yang cukup tinggi beberapa hari terakhir.

Kalaksa BPBD Kabupaten Solok, Irwan Effendi membenarkan peristiwa itu. Menurutnya, korban merupakan masyarakat yang mendulang emas secara manual di bekas galian tambang.

“Lokasi tanah longsor berada pada lubang bekas galian tambang lama yang sudah ditinggalkan oleh penambang terdahulu. Kemudian ditambang secara manual oleh masyarakat,” kata Irwan Effendi, Jumat (27/9/2024).

Data sementara, diperkirakan 25 orang warga yang terjebak dalam longsoran tambang. Dari proses evakuasi yang dilakukan oleh warga sekitar dan tim gabungan, ditemukan 15 orang korban meninggal.

“4 orang korban meninggal sudah dievakuasi, sementara 11 lainnya masih di lokasi. Selain korban meninggal, juga sudah dievakuasi 3 orang korban luka berat,” terangnya.

Korban longsor terdiri dari masyarakat sekitar lokasi dari Nagari-nagari di Kecamatan Hiliran Gumanti dan warga Pekonina Kabupaten Solok Selatan serta masyarakat lainnya.

Jauhnya lokasi dari pemukiman dan medan hutan yang tak bisa dilalui kendaraan menyulitkan proses evakuasi. Warga bersama tim sudah melakukan proses evakuasi secara manual sejak dini hari tadi.

Menurut Irwan, Dinkes Kabupaten Solok telah menurunkan 7 unit ambulans untuk membantu proses evakuasi dari titik akhir jalan ke pusat kesehatan terdekat.

Tim gabungan dari Polres Solok, Kodim 0309/Solok, TRC BPBD Kabupaten Solok, Satpol PP & Damkar Kabupaten Solok, Dinas Kesehatan, Aparat Nagari dan masyarakat sudah diturunkan ke lokasi.

“Pemkab Solok menyiapkan logistik serta peralatan yang dibutuhkan untuk tindakan penyelamatan dan evakuasi. Kita juga mendirikan posko untuk memudahkan operasional tim,” tutupnya.

Terkait identitas korban, sampai saat ini masih proses pendataan oleh petugas di lapangan.

Exit mobile version