PESSEL, KLIKPOSITIF– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pessel (Pessel), Sumbar minta Puskesmas waspadai penemuan penyakit hepatitis akut misterius.
Kepala Dinkes Pessel, Syahrizal Antoni, mengatakan, meski belum ada temuan kasus, namun perlu pencegahan lebih awal.
Salah satunya, menurut dia dengan meminta seluruh Puskesmas untuk waspada dan menangani penyakit tersebut sesuai anjuran medis.
“Saya sudah minta seluruh Puskesmas untuk Waspada. Waspada terhadap penularan hepatitis akut,” ungkapnya pada KLIKPOSITIF.
Ia menjelaskan, jika Puskesmas menemukan tanda-tanda itu, maka segera laporkan ke tingkat kabupaten guna untuk penanganan.
“Kita minta seluruh Puskesmas untuk waspada terhadap kasus tersebut. Jika ada menemukan gejalanya, segera laporkan ke Dinas Kesehatan,” terangnya.
Pemerintah mengakui, menemukan sumber dari penyebaran penyakit hepatitis akut.
Setidaknya, dari 18 kasus yang terjadi di Indonesia, salah satunya tercatat dari Sumatera Barat.
Kemenkes-pun telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) No. HK.02.02/C/2515/2022 tentang kewaspadaan terhadap penemuan kasus hepatitis akut.
Lanjut, Syahrizal Antoni pencegahan juga bisa dengan menggalakan penerapan Prokes dan peningkatan cakupan imunisasi anak.
“Selain itu, kita juga meningkatkan sosialisasi Protokol Kesehatan dan meningkatkan cakupan imunisasi bagi anak,” terangnya.
Sedangkan cakupan imunisasi rutin bagi anak itu, katanya berlangsung pada bulan imunisasi anak nasional (BIAN) yang berlangsung Bulan Mei Ini.
Selain pencegahan hepatitis akut, upaya ini juga untuk menggenjot cakupan imunisasi rutin anak yang sempat menurun selama pandemi COVID-19.
Mengenal Gejala Hepatitis Akut Misterius
Melnsir laman resmi Kemenkes, penyebab dari penyakit hepatitis akut yang menyerang anak ini masih jadi misteri.
Itulah mengapa jenis hepatitis yang satu ini bernama misterius.
Dari pemeriksaan laboratorium di luar negeri, virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.
Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus di luar negeri yang setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai F type 41.
SARS-CoV-2 juga ada dalam 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.
Oleh karena itu, Kemenkes meminta, semua pihak terutama orangtua untuk selalu waspada terhadap gejala-gejala berikut:
- Gejala kuning
- Sakit perut
- Muntah-muntah
- Diare mendadak
- Buang air kecil berwarna teh tua
- Buang air besar berwarna pucat
- Kejang
- Penurunan kesadaran
Jika menemukan gejala-gejala di atas pada buah hati, orangtua agar segera membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat.