Unand Tingkatkan Kompetensi Humas ditengah Ancaman Post Truth

Hayati Motor Padang

PADANG, KLIKPOSITIF- Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) berperan penting dalam memitigasi segala risiko komunikasi yang terjadi di masyarakat.

Hal itu disampaikan Sekretaris Universitas Andalas (Unand) Aidinil Zetra saat kuliah umum Perhumas bertajuk “Penguatan kompetensi humas perguruan tinggi dengan optimalisasi kecerdasan buatan” di Unand, Sabtu 12 Oktober 2024.

Menurut Aidinil, ditengah ancaman post truth atau pasca kebenaran, antara kebenaran dan ketidakbenaran itu berbeda tipis. Untuk itu, humas memiliki peran penting dalam mencerdaskan masyarakat.

“Bahkan sering terjadi, kebenaran bukan menjadi pertimbangan pertama bagi seseorang dalam menyikapi sebuah informasi. Namun, sisi emosional lebih dikedepankan yang berdampak buruk terhadap penerimaan sebuah informasi,” ungkap Aidinil.

Oleh karena itu Aidinil menyambut baik dengan dibentuk dan dikukuhkannya Perhumas Padang yang nantinya secara berkesinambungan meningkatkan kapasitas tenaga humas di tanah air.

“Dengan dikukuhkan Perhumas di Padang tentu harapannya dapat memberikan informasi yang lebih baik untuk masyarakat dan mencerdaskan masyarakat juga dalam menyaring informasi,” ulasnya.

Ketua Umum Perhumas Boy Kelana Soebroto menegaskan pentingnya menjaga komunikasi disetiap institusi termasuk perguruan tinggi. Sebab, komunikasi merupakan sarana atau jembatan untuk menyampaikan berbagai informasi kepada publik.

Sebagai organisasi profesi tertua di tanah air, Perhumas berkomitmen meningkatkan kompetensi dan kapasitas profesi humas di seluruh Indonesia salah satunya dengan cara sertifikasi profesi.

“Dengan membekali setiap tenaga humas di Indonesia maka berbagai informasi keliru, berita bohong dan sebagainya dapat dicegah dengan cara menyajikan keakuratan sebuah informasi atau memberikan informasi untuk keberimbangan,” kata Boy.

Sementara itu, Wakil Rektor IV Unand Henmaidi mengatakan kuliah umum bertajuk “Penguatan kompetensi humas perguruan tinggi dengan optimalisasi kecerdasan buatan”, merupakan bentuk pembinaan dan peningkatan kompetensi para humas di lingkungan perguruan tinggi.

“Ini merupakan langkah positif untuk meningkatkan profesionalitas kehumasan bagi organisasi kita,” ujar Henmaidi.

Dengan peningkatan kemampuan dan peran humas maka akan mengimbangi pesatnya arus informasi yang berakibat pada banyaknya informasi bohong di masyarakat termasuk juga perguruan tinggi.

“Agar informasi yang bersiliweran itu tidak semakin liar, maka disitulah peran humas agar cepat tanggap dengan memberikan informasi yang berimbang untuk masyarakat,” tutup WR IV.

Exit mobile version