PADANG, KLIKPOSITIF – Menyambut Dies Natalis ke-65 atau Lustrum ke-13, Universitas Andalas (Unand) merayakannya dengan sejumlah pencapaian.
Salah satunya, saat ini Unand resmi berstatus perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH). Ini setelah ditandatanganinya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 95 Tahun 2021 oleh Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, telah ada 12 PTN-BH di Indonesia yakni, Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Padjajaran (Unpad).
Kemudian, Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
“Ini merupakan kado istimewa bagi Unand,” ujar Rektor Unand Yuliandri, dalam konferensi pers Dies Natalis ke-65 Unand atau Lustrum ke-13, Jumat (10/9).
Yuliandri menyebutkan pencapaian itu adalah buah dari perjuangan yang cukup lama, estafet tiga rektor. “Begitu kami menyebutnya, meskipun banyak tim dibelakangnya yang juga ikut berjuang,” ulasnya.
Capaian lainnya, untuk pertama kalinya mahasiswa Unand meraih juara pertama dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres 2021) atas nama Refa Rahmadiansyah.
Yuliandri juga memaparkan sejumlah prestasi dari dosen dan mahasiswa, baik di bidang akademik maupun non-akademik juga menambah daftar capaian Unand di usianya yang ke-65 tahun.
Lebih lanjut Yuliandri menjelaskan, pencapaian lainnya yakni 12 dari 15 program studi (Prodi) sarjana (S1) di Unand telah terakreditasi atau sertifikasi internasional
Terdiri dari empat prodi di Fakultas Teknik, yakni Teknik Industri, Teknik Mesin, Teknik Lingkungan, dan Teknik Elektro dengan akreditasi ABET/IABEE (Accreditation Board for Engineering and Technology/Indonesia Accreditation Board for Engineering).
Berikutnya, tujuh prodi yang mendapatkan sertifikasi internasional AUN-QA (Asean University Network Quality Assurance) yaitu Manajemen, Ekonomi, Farmasi, Fisika, Akuntansi, Biologi, dan Pendidikan Dokter,” ulasnya.
Sementara itu, untuk akreditasi dalam negeri, kata Yuliandri, 126 prodi sudah terakreditasi A dan B oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes).
“Sekarang ini, 44 persen prodi terakreditasi A. Kami menargetkan pada masa transisi PTN-BH ini sebanyak 60 persen prodi terakreditasi A,” ujarnya.
Ke depan, ia menargetkan adanya penambahan prodi yang terakreditasi internasional hingga akhir tahun 2021.