Tingkatkan Kompetensi Mitra Program Pemberdayaan, Semen Padang-Unidha Gelar Pelatihan Manajemen Bisnis dan Keuangan

Semen Padang-Unidha Gelar Pelatihan Manajemen Bisnis dan Keuangan

PADANG, KLIKPOSITIF – Untuk meningkatkan kompetensi mitra program pemberdayaan masyarakat, PT Semen Padang bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Dharma Andalas (LPPM-Unidha), menggelar Pelatihan Manajemen Bisnis dan Manajemen Keuangan di Gedung Serba Guna (GSG) PT Semen Padang.

Dibuka oleh Kepala Unit Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Padang Dedi M Sidiq, Kegiatan pelatihan itu berlangsung selama 2 hari, yaitu 27-28 Juni 2024. Pelatihan tersebut, diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari mitra binaan program pemberdayaan CSR PT Semen Padang melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT Semen Padang.

Dedi M Sidiq mengatakan, pelatihan ini sengaja digelar bertujuan untuk memperkuat kopetensi dari mitra binaan CSR PT Semen Padang. Ada 40 peserta dari 6 kelompok mitra binaan yang mengikuti pelatihan ini, dan mereka berasal dari usaha yang masih tradisional dan belum memahami bagaimana pengelolaan manajemen binis dan keuangan yang baik dan benar.

Oleh sebab itu, dia berharap pelatihan yang diberikan ini nantinya bisa membantu mitra program pemberdayaan untuk tumbuh berkembang. Karena, melalui pelatihan ini mereka nantinya bisa mengukur dan memetakan kondisi serta potensi usaha mereka, serta bisa menetapkan langkah ke depan yang akan mereka capai nantinya.

“Selain itu, kami pun juga berharap nantinya mereka para mitra program pemberdayaan masyarakat ini ke depan bisa mendetilkan apa saja yang harus mereka lakukan untuk mencapai tujuan mereka, serta dapat menentukan nilai-nilai keberhasilan yang mereka capai. Karena, apa yang mereka lakukan itu dari awal sudah terarah dan terukur. Itu harapan kami dari pelatihan ini,” katanya usai acara pembukaan pelatihan, Kamis (27/6/2024).

Kemudian, terkait dilibatkannya LPPM-Unidha pada pelatihan ini, karena bagi Unidha sendiri pelatihan ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan bagi PT Semen Padang, pelatihan ini adalah bagian dari program TJSL yang berorientasi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dengan berpedoman kepada ISO 26000 SR sebagai standar dalam pelaksanaan program CSR.

“Pada pelatihan ini pematerinya dari Unidha. kami di PT Semen Padang selain memfasilitasi peserta, juga menyiapkan segela kebutuhan selama kegiatan pelatihan. Jadi, itulah bentuk kolaborasi antara PT Semen Padang dengan Unidha pada pelatihan ini,” ujar Dedi didampingi Staf TJSL Unit CSR PT Semen Padang Edi Fahrizal.

Edi Fahrizal menambahkan, untuk peserta pelatihan ini berasal dari Kota Padang, Kota Sawahlunto dan Kabupaten Padang Pariaman. Untuk Kota Padang, pesertanya perwakilan dari Forum Nagari binaan CSR PT Semen Padang yang tersebar di tiga kecamatan di Kota Padang, yaitu Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, dan Pauh.

Kemudian Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Organic Feed yang membudidayakan Magot di Kelurahan Rawang, Kecamatan Padang Selatan, serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Geosite yang mengelola objek wisata Gua Kelalawar Padayo yang berada di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan.

“Sedangkan dari Padang Pariaman, pelatihan ini diikuti oleh kelompok Hutan Kemasyarakatan (HKm) Sialangan, dan dari Sawahlunto oleh Dollas Songket. Semoga, pelatihan ini sesuai dengan ekspektasi kita bersama dalam mendukung pengembangan mitra binaan program pemberdayaan masyarakat CSR PT Semen Padang,” katanya.

Sementara itu, salah satu peserta bernama Anita Dona Asri mengaku bangga bisa menjadi mitra program pemberdayaan masyarakat CSR PT Semen Padang. Karena, selain diberikan dukungan yang begitu banyak dirasakan manfaatnya, PT Semen Padang juga memfasilitasi dirinya untuk meningkatkan kopetensi dalam pengelolaan bisnis dan keuangan.

“Dengan adanya pelatihan ini, tentunya ke depan kita para peserta ini bisa merapikan manajemen keuangan kita agar lebih detil lagi. Biasanya mungkin tidak punya catatan keuangan, ke depan kita bisa memakai catatan keuangan, sehingga kita juga bisa mengetahui profit dari usaha kita jumlahnya berapa. Dan, kita juga tahu keuntungan usaha kita berapa,” katanya.

Pemilik Dollas Songket di Sawahlunto ini juga mengaku bahwa sejak merintis usaha pada tahun 2014, baru kali ini dirinya mendapatkan pelatihan manajemen bisnis dan manajemen keuangan dengan narasumber langsung dari pakarnya. Dan, diakuinya bahwa selama ini dirinya dalam menjalankan usaha tidak pernah mengetahui secara detail berapa keuntungan usahanya.

“Ya, tidak terstruktur dengan baik, dan hanya beberapa catatan kecil seperti faktur pembelian dari beberapa customers, itu yang saya punya selama ini. Dan, saya sendiri selama ini tidak tahu berapa pendapatan saya dalam sehari, seminggu dan sebulan. Maka dari itu, pelatihan ini sangat bermanfaat sekali bagi saya pribadi dan tentunya juga bagi peserta lainnya,” pungkas Wanita ang akrab disapa Dona ini.(*)

Exit mobile version