Tim Transisi Annisa-Leli Berdiskusi dengan Sutan Riska Menjelang Peralihan Kepemimpinan

Iklan -Klikpositif Program Februari Hayati

KLIKPOSITIF — Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan menggelar pertemuan dengan calon bupati terpilih Annisa Suci Ramadhani dan Leliarni, Selasa 11 Feb 2025. Bupati Sutan Riska didampingi oleh Sekretaris Daerah Adlisman dan Annisa-Leli didampingi oleh tim transisi.

Tim transisi berfungsi untuk memastikan peralihan kepemimpinan berjalan lancar termasuk menerjemahkan janji-janji kampanye bupati dan wabup ke dalam program prioritas 100 hari kerja maupun program prioritas lanjutan kedepannya.

Untuk itu, tim ini akan fokus menginventarisasi program-program yang sedang berjalan di pemerintahan saat ini dan menyusun rekomendasi strategis yang relevan dengan visi dan misi pemerintahan baru.

Beberapa hal yang menjadi fokus termasuk pendataan dan perencanaan ulang infrastruktur fisik seperti jalan, komunikasi, dan listrik dengan memprioritas berdasarkan sosial ekonomi wilayah, pendataan fasilitas sekolah dan kesehatan yang rusak, infrastruktur penunjang ketahan pangan, analisa kesehatan keuangan daerah, dan serta memastikan kesiapan pangan untuk Makan Siang Gratis tujuannya agar potensi perputaran ekonomi dari makan siang gratis dapat dirasakan manfaatnya oleh masyaralat dharmasraya.

Menurut Ketua Tim Transisi Ir. Mukhlis, M.MT, pertemuan ini untuk berdiskusi langsung bersama Bupati Sutan Riska terkait persiapan pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh calon bupati terpilih Annisa-Leli. Persiapan itu terkait implementasi dari janji-janji sesuai visi Annisa-Leli saat kampanye Pilkada 2024.

Apalagi Annisa-Leli akan menghadapi gelombang kebijakan pemerintah pusat yang berpengaruh signifikan terhadap keuangan daerah seperti efesiensi anggaran dimana anggaran daerah dipotong hingga puluhan miliar rupiah.

“Tim transisi sudah jalan sebulan terakhir. Kita sudah koordinasi dengan dinas dan lembaga terkait. Tujuan tim transisi adalah mempersiapkan segala kebutuhan bupati berikutnya dalam menjalankan program-programnya yang telah dijanjikan kepada masyarakat. Kami melakukan inventarisasi mana program yang bisa dilakukan 100 hari pertama dan mana program untuk jangka panjang. Sifatnya, kami hanya mempersiapkan instrumen, bukan dalam kapasitas memutuskan,” kata Mukhlis.

“Pemerintahan baru sekarang akan berat karena ada pemangkasan anggaran besar-besaran oleh pemerintah pusat. Anggaran untuk Dharmasraya yang dipotong untuk pembangunan fisik sekitar Rp 58 M. Semua dana pembangunan infrastruktur di Dinas PU dipangkas semua oleh pemerintahan pusat. Maka pertemuan dengan bupati juga membahas terkait persoalan itu. Mencari jalan keluar untuk cipta kondisi postur anggaran daerah yang tetap berpihak kepada masyarakat sesuai program bupati Annisa-Leli ke depan. Apalagi nanti setelah dilantik 20 Feberuari, Bupati tidak langsung kembali ke Dharmasraya karena mengikuti re-treat di Magelang dari tanggal 21 hinggal 28 Februari,” tambah birokrat senior ini.

Menurut Annisa Suci Ramadhani, pemerintahan daerah memiliki tantangan berbeda ke depan setelah adanya kebijakan pemangkasan anggaran untuk efisiensi oleh pemerintahan pusat. Keadaan anggaran yang menyusut ini memaksa pemerintahan daerah untuk lebih kreatif dalam menciptakan sumber-sumber pendapatan baru.

“Kami akan melakukan transformasi penggunaan anggaran. Kita tentu tetap berusaha membangun komunikasi dengan pusat terkait kebutuhan-kebutuhan pembangunan mendesak di daerah. Namun efesiensi yang dilakukan oleh pemerintah pusat mau tidak mau membuat pemerintah daerah mengatur ulang prioritas, ” ujarnya.

Annisa mengatakan efisiensi yang dilakukan pemerintah ini membuat kita harus benar benar bisa meningkatkan potensi penerimaan daerah. Misalnya, dengan membangun BUMD seperti PDAM yang belum dimiliki Dharmasraya ataupun BUMD tambang dan BUMD pengolahan kelapa sawit.

“Jika BUMD dikelola secara serius, keuntungannya bisa digunakan untuk menutupi biaya pembangunan infrastruktur kebutuhan masyarakat. Dharmasraya punya komoditas potensial bidang perkebunan dan pertanian seperti sawit dan gabah padi serta bidang mineral seperti batu bara, batu mangan, biji besi dan emas. Selama ini potensi ini hanya digarap oleh swasta bahkan ada yang ilegal. Selain menjadi sumber PAD, BUMD ini akan membuka lapangan kerja,” tambah Bupati Perempuan pertama di Ranah Minang ini.

Sementara itu, Sutan Riska Tuanku Kerajaan menyatakah bahwa adanya tim transisi sangat berdampak positif dalam kelanjutan estafet kepemimpinan. Sehingga bupati baru (Annisa-Leli) bisa langsung bekerja setelah dilantik.

“Saya mendukung semua program Annisa-Leli. Saya melihat program-program Annisa-Leli sangat inovatif dan bisa membawa kemajuan yang lebih baik lagi bagi Dharmasraya ke depan. Saya juga meminta kepada seluruh masyarakat Dharmasraya agar bergandeng tangan bersama Annisa-Leli dalam membangun Dharmasraya. Saya secara pribadi siap untuk membantu Annisa-Leli jika dibutuhkan nantinya,” ujar Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan.

 

Exit mobile version