Tidak Tergarap, 200 Ton Lebih Sampah di Padang Masih Cemari Sungai

Kondisi ini mengkhawatirkan

Iklan -Klikpositif Program Februari Hayati

KLIKPOSITIF – Pengelolaan sampah di Kota Padang masih mengkhawatirkan. Pasalnya, ratusan ton sampah yang dihasilkan masih mencemari sungai setiap harinya.

Fakta itu diungkapkan oleh Pakar Lingkungan, Indang Dewata. Ia mengatakan, saat ini produksi sampah di ibukota Provinsi Sumbar itu mencapai 640 ton perhari.

Dari jumlah itu, Pemerintah sebutnya, baru mampu mengelola 60 persen dari total sampah yang dihasilkan, atau sekitar 384 ton setiap harinya. Artinya ada 200 ton lebih sampah yang tak tergarap.

Sisa dari sampah yang tidak terkelola itu menurut dia, masih tersebar di sungai, selokan, pasar, dan permukiman warga.

Dengan fakta itu, Indang berpendapat bahwa sampah sangat berpengaruh dengan kehidupan masyarakat, dan bahkan bisa berdampak pada perekonomian.

“Sebagai masyarakat beragama, kita harus menjadikan Kota Padang bersih.”

“Kota ini memiliki keindahan geografis dan budaya yang luar biasa, yang harus dijaga agar tetap menarik bagi wisatawan,” katanya.

Menurut Indang, keterlibatan aktif masyarakat menjadi kunci dalam pengelolaan sampah. Tanpa kesadaran dan partisipasi penuh, kebersihan kota akan sulit terjaga.

Indang pun mengusulkan pendekatan berbasis ekonomi dan pendidikan, antara lain pertama, program bank sampah.

Dengan program itu, masyarakat bisa memilah dan mendaur ulang sampah secara mandiri agar memiliki nilai ekonomis.

Kedua, edukasi sejak dini berkaitan dengan pengelolaan sampah yang harus dimasukkan dalam kurikulum sekolah untuk meningkatkan kesadaran sejak kecil.

Ketiga, penegakan hukum dengan cara memberikan sanksi tegas bagi warga yang membuang sampah sembarangan perlu diperkuat.

“Jika sampah tidak dikelola dengan baik, dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang, sampah akan menjadi ancaman serius bagi warga Kota Padang,” ujarnya.

Indang juga menilai program Padang Bagoro sebagai langkah positif dalam mengajarkan tanggung jawab terhadap sampah.

“Sampah adalah tanggung jawab setiap individu. Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, kebersihan Kota Padang sebagai kota religius dan wisata dapat terwujud,” pungkasnya.(*

Exit mobile version