SAWAHLUNTO, KLIKPOSITIF – PT Semen Padang melalui program TJSL terus mendorong potensi Dolas Songket di Sawahlunto. Setelah sebelumnya menggelar workshop digitalisasi motif-motif songket. Kini dilanjutkan dengan “Landskaping Kampung Songket Dolas” yang dilakukan peletakan batu pertamanya pada Kamis, 25 April 2024.
Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Iskandar Z Lubis yang hadir dalam acara tersebut mengatakan Landskaping Kampung Songket Dolas ini merupakan upaya untuk mengembangkan berbagai potensi songket Dolas. Jadi songket, kata dia, tidak lagi hanya sebatas produk kain, tapi juga pengalaman-pengalaman kultural yang bisa dirasakan oleh para pengunjung yang datang ke Kampung Songket Dolas ini.
Iskandar mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT Semen Padang sebagai anak perusahaan dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Dimana perusahaan berkomitmen untuk menjalankan kegiatan TJSL berdasarkan aturan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Harapannya songket Sawahlunto ini bisa mendunia dan meningkatkan taraf hidup warga Sawahlunto pada umumnya,” kata Iskandar.
Dia mengatakan Dolas Songket telah memiliki visi dan misi yang sudah jelas. Melihat pertumbuhannya ada potensi yang besar untuk dikembangkan. Pasalnya bibitnya sudah ada. Kampung Songet Dolas ini kata Iskandar memiliki value yang bisa ditawarkan. Bahkan termasuk senyuman ibu-ibu penenun dan para warganya kepada pengunjung yang datang ke sini merupakan nilai lebih.
“Saya kasih tips ya. Agar bisa terus berkembang agar melibatkan semua pihak dalam mewujudkan visi misi. Harus ada keterikatan emosi di antara anggota tim di Dolas Songket ini dan menetapkan tujuan bersama. Bagaimana Kampung Songket Dolas ini bisa memberi manfaat dan menginspirasi yang lain,” ujarnya.
Pendiri Dolas Songket Anita Dona Sari mengucapkan terimakasih atas dukungan yang tak henti-hentinya dari PT Semen Padang. Sebelumnya para penenun Dolas Songket mendapatkan pelatihan pengembangan desain tenun Minang menggunakan teknologi digital. Kini dukungan PT Semen Padang berlanjut dengan pengembangan Kampung Songket Dolas.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang yang terus mendukung kami hingga saat ini,” katanya.
Dona mengatakan dengan adanya Kampung Songket Dolas ini, songket yang dihasilkan oleh para penenun di kampung akan makin bisa dikenal. Para pengunjung pun bisa datang langsung menyaksikan bagaimana proses pembuatan kain songket. Dengan begitu, kata Dona, songket-songket yang dihasilkan penenun Dolas akan semakin dikenali oleh masyarakat.
“Songket selama ini telah menjadi penunjang ekonomi keluarga warga di sini, terlebih bagi para perempuan. Bahkan pada Sebagian warga, songketlah satu-satunya yang menjadi tulang punggung ekonomi keluarga. Harapan kami dengan dikembangkannya Kampung Songket Dolas ini, songket di sini semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat sehingga membawa manfaat bagi kesejahteraan masyarakat di sini,” katanya.
Guru Besar Manajemen Pemasaran Universitas Andalas yang mewakili LPPM Unand Prof Ratni Prima Lita mengatakan dari hasil riset yang telah dilakukan oleh timnya ditemukan enam kluster penenun yang ada di Sumatra Barat. Di Sawahlunto, Dolas Songket menjadi yang paling siap untuk dikembangkan.
Dia mengatakan songket-songket yang dihasilkan oleh Dolas Songket memiliki pola yang unik. Terdapat padu padan warna yangg menarik. Apalagi setelah mengikuti pelatihan yang didukung oleh PT Semen Padang, kini motif-motif Dolas Songket yang kaya telah bisa dikembangkan secara digital.
“Kami atas dukungan PT Semen Padang sudah melakukan pelatihan. Kini juga sudah dilakukan penyusunan katalog motif dan design. Ke depan rencananya akan ada pembuatan aplikasi dan data base produk. Kabar baiknya, produk Dolas ini akan dikirim untuk pameran ke Belanda,” katanya.