Terpapar COVID-19, Mantan Bupati Lima Puluh Kota Tutup Usia

Kabupaten Lima Puluh Kota berduka, pasalnya mantan bupati periode 2005-2010, Amri Darwis dikabarkan meninggal dunia di RS Central Medika, Jakarta, Sabtu 15 Mei 2010.

Hayati Motor Padang

JAKARTA, KLIKPOSITIF – Kabupaten Lima Puluh Kota berduka, pasalnya mantan bupati periode 2005-2010, Amri Darwis dikabarkan meninggal dunia di RS Central Medika, Jakarta, Sabtu 15 Mei 2010.

Sebelumnya, salah seorang Kadis PU Lima Puluh Kota Ire Yunirman mengabarkan bahwa Amri Darwis tengah dirawat intensif di salah satu rumah sakit di Jakarta.

“Assalamualaikum bapak dan ibu anggota grup, mohon doa kita bersama untuk kesembuhan Pak Amri Darwis, mantan bupati kita. Sekarang dalam perawatan intensif di RS Jakarta karena kondisi beliau terus menurun akibat terpapar COVID-19,” tulis Ire di Grup WhatsApp Forum Luak 50.

Ia pun juga mengajak semuanya untuk mendoakan agar mantan Bupati Lima Puluh Kota ini dapat melewati masa-masa kritisnya. Namun pada hari ini, salah seorang putra terbaik Lima Puluh Kota asal Nagari Taram ini dikabarkan meninggal dunia oleh sang istri yaitu Ibu Romi Amri yang juga masih dirawat bersama anaknya Ayang juga terpapar COVID-19.

Mantan pasangan Irfendi Arbi periode 2005-2010 ini menghembuskan nafas terakhirnya diusia 74 tahun.

Secara terpisah, mantan Wakil Bupati Ferizal Ridwan mengucapkan duka atas meninggalnya sesepuh di Kabupaten Lima Puluh Kota.

“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, semua milik Allah akan kembali kepada Allah. Telah meninggal dunia pukul 10.00 pagi ini, mantan Bupati 50 Kota Periode 2005-2010, Dr. H. Amri Darwis MM., M.Ag, di RS Central Medika Jakarta. Mari kita doakan semoga almarhum diterima disisi Allah SWT dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi-Nya,” ujar Buya Feri.

Sementara itu, ucapan duka juga disampaikan oleh mantan Sekda Dharmasraya yang pernah mencalonkan diri jadi Wali Kota Payakumbuh yaitu Benny Mukhtar. Mantan Kepala Dinas Peternakan Sumbar di era Gamawan Fauzi ini juga mendoakan agar amal ibadah Amri Darwis dapat diterima oleh Allah SWT.

Innalillahi wainnaillayhi Rojiun, ikut berdukacita atas wafatnya Uda Amri Darwis, semoga diampuni segala kesalahan atau khilafnya dan di terima segala amal ibadah almarhum oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala serta ditempatkan pada tempat yang terbaik di sisi NYA. Kemudian kepada keluarga yang di tinggalkan di berikan ketabahan dan kesabaran. Aamiin ya Rabbal Alamiin,” ujar Benny Mukhtar.

Kemudian, salah seorang anggota grup Forum Luak 50 Harnopen menuliskan beberapa kalimat terakhir yang disampaikan Amri Darwis kepada jamaah Masjid Al-Muttaqin, Lubuk Limpato, Kabupaten Lima Puluh Kota. Ia menyampaikan bahwa esensi Tauhid adalah lebih peduli apa kata Allah daripada apa kata manusia tentang diri kita dan Ramadhan saatnya mengenal jati diri.

“Kenali dirimu maka kau akan kenal Tuhanmu (Nasihat Sufi) dan tetap muhasabah dan mujahadah. Lapar tapi bahagia itulah shaum, haus tapi bahagia itulah shaum, lelah tapi bahagia itulah Ittikaf. Apapun kondisinya kalau karena Allah dan untuk Allah pasti akan bahagia. Dua kebahagiaan orang yang shaum; saat berbuka dan saat jumpa dengan TuhanNya.(Muttfaqunalaih),” tulis Harnopen membagikan postingan terakhir Amri Darwis di WhatsApp Group Forum Luak 50.

Exit mobile version