Tekan Angka Stunting di Sumbar, BKKBN Bersama Anggota DPR RI Gencarkan Sosialisasi dan Edukasi di Tanah Datar

Klikpositif PATWAL Honda Periode 18 - 30 April 2025

TANAH DATAR, KLIKPOSITIF- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Komisi IX DPR RI melakukan sosialisasi dan advokasi penanganan stunting di Kecamatan Lintau Buo Utara, Tanah Datar.

Menurut Koordinator Pengendalian Penduduk (Dalduk) BKKBN Sumatera Barat Desra, meskipun angka stunting di Sumbar 21,1 persen sudah berada di bawah nasional 24,4 persen namun masih banyak pekerjaan rumah yang mesti dituntaskan secara bersama.

“Tahun 2024 angka stunting secara nasional harus mencapai 14 persen, sementara Pemprov Sumbar menargetkan zero new stunting 2023,” ungkapnya saat Sosialisasi dan KIE penanganan stunting di Nagari Batu Bulek, Kecamatan Lintau Buo Utara, Sabtu (6/8).

Tentunya hal itu menjadi tanggungjawab bersama pemerintah, dan semua lintas sektor, semua pemegang kebijakan agar sama-sama mencari solusi bagaimana menekan angka stunting di Sumbar.

“Salah satunya sosialisasi harus digencarkan mulai dari arti pentingnya hidup sehat guna mencegah bayi stunting,” ucap Desra.

Ia juga menilai sosialisasi yang terus menerus terutama dikalangan generasi muda dan calon pengantin menjadi salah satu cara untuk menekan angka stunting.

“Sosialisasi juga dilakukan lewat posyandu, PKK dan elemen lainnya yang melibatkan ibu dan remaja,” tegasnya.

Desra menyampaikan penurunan angka stunting harus lintas sektoral dan melibatkan seluruh pihak.

Ia juga menyampaikan BKKBN Sumbar telah memiliki data stunting untuk dilakukan penanganan melalui pemetaan intervensi konvergensi bagi keluarga berisiko.

“Kita sudah siapkan data sehingga bisa diintervensi sesuai indikator misalnya keluarga ini rumahnya tidak layak huni maka dinas terkait bisa intervensi dengan menyediakan hunian yang layak,” tuturnya.

BKKBN dipercayai oleh Presiden Jokowi untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024. Menindaklanjuti itu, pihaknya telah membentuk Satgas Percepatan Penurunan Stunting dan melakukan beberapa aksi nyata.

Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi IX Darul Siska menyebut penanganan stunting harus diatasi dengan cepat karena ada banyak resiko yang akan dihadapi anak-anak kelak.

“Pertama untuk mencegah generasi ke depan yang lemah otak, lemah fisik, dan lemah iman,” tutur Darul.

Kemudian yang kedua, agar generasi penerus mampu mengelola kekayaan sumberdaya alam yang melimpah di negeri ini.

Ia menyampaikan berbagai faktor penyebab terjadinya stunting yang harus diketahui masyarakat. Selain perilaku pascakelahiran serta kultur yang selama ini terjadi, air dan sanitasi juga harus diperhatikan.

“Kita juga harus mencegah terjadinya pernikahan dini yang saat ini masih cukup tinggi. Padahal itu sangat berisiko terjadinya stunting,” jelasnya.

Legislator dari Fraksi Golkar ini menyampaikan kesadaran masyarakat salah satu kunci dalam menurunkan angka stunting di Indonesia, termasuk di Sumatera Barat.

“Pemerintah sedang bekerja untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen sampai 2024. Maka dari itu kesadaran masyarakat jadi kunci menurunkan stunting,” ungkapnya.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala Dinas PMDPPKB Tanah Datar Nofenril, Camat LBU Arief Gani, Wali Nagari Batu Bulek Andi Musdar, Kader KB dan undangan. Kegiatan juga diakhiri dengan pembagian door prize bagi peserta yang beruntung.

Exit mobile version