Tantangan Kota Solok 20 Mendatang, dari Pertambahan Penduduk hingga Ancaman Krisis Air

Musrenbang RPJPD Kota Solok 2025-2045

Musrenbang RPJPD 2025-2045 Kota Solok di Gedung Kubuang Tigo Baleh.(Klikpositif)

Kota Solok, Klikpositif – Kota Solok dihadapkan dengan berbagai masalah dan tantangan pembangunan dalam masa 20 tahun mendatang. Potensi ini menjadi atensi bagi Bappeda Kota Solok dalam menyiapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045.

Kepala Bappeda Kota Solok, Dr. Desmon menjelaskan, dalam kurun 2 dekade mendatang, Kota Solok akan menghadapi berbagai tantangan di berbagai sektor. Dan ini harus dipersiapkan sejak dini langkah antisipasinya melalui perencanaan dan program yang terarah dan terukur.

Dalam proyeksi aplikasi spectrum, diperkirakan penduduk Kota Solok pada tahun 2045 mendatang sudah mencapai 123.381 jiwa. Hal ini akan berdampak terhadap kepadatan penduduk yang diperkirakan berkisar 2.127 jiwa per km2. Peningkatan dua kali lipat dibandingkan tahun 2023.

Penambahan jumlah penduduk di Kota Solok juga akan dipengaruhi oleh faktor urbanisasi. Pada tahun 2023 saja, tercatat lebih kurang 3.633 jiwa penduduk yang pindah domisili dari luar ke Kota Solok.

Menurut Desmon, pertambahan dan pertumbuhan penduduk akan berdampak ke berbagai sektor. Pemenuhan kebutuhan dasar seperti; fasilitas pendidikan, Kesehatan, perumahan, lapangan kerja dan lingkungan yang sehat perlu menjadi perhatian.

“Pertambahan penduduk akan mendorong peningkatan perumahan dan membutuhkan air bersih. Dan ini bisa mendorong Kota Solok kepada krisis air, dan perlu dicatat, sumber air baku dan distribusi air Kota Solok cukup terbatas,” beber Desmon saat diskusi panel Musrenbang RPJPD 2025-2045, Selasa (5/3/2024) di Gedung Kubuang Tigo Baleh.

Selain itu, ledakan jumlah penduduk akan berdampak pada produksi sampah, potensi limbah dan pencemaran lingkungan. Bahkan, saat ini saja, daya tampung TPA sampah Kota Solok diperkirakan usianya tinggal 1-2 tahun lagi.

“Potensi ancaman ini harus kita antisipasi sejak dini. Untuk itu, kita perlu perencanaan jangka panjang daerah yang matang. Sehingga, nantinya kepala daerah dan stakeholder bisa mengambil kebijakan dan program yang sesuai sehingga bisa lahir solusi untuk kemajuan Kota Solok,” tutupnya.

Exit mobile version