Tak Beli Mobnas Baru, Wako dan Wawako Solok Hemat 1,5 Miliar Untuk Ekonomi Masyarakat

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solok, H. Zul Elfian dan Ramadhani Kirana Putra memilih untuk tidak membeli mobil dinas (Mobnas) baru demi menghemat anggaran daerah untuk penguatan ekonomi masyarakat.

Wakil Wali Kota Solok, Dr. Ramadhani Kirana Putra menekankan program keagamaan dalam penyusunan Renstra OPD

Wakil Wali Kota Solok, Dr. Ramadhani Kirana Putra menekankan program keagamaan dalam penyusunan Renstra OPD (Prokomp)

Klikpositif – Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solok, H. Zul Elfian dan Ramadhani Kirana Putra memilih untuk tidak membeli mobil dinas (Mobnas) baru demi menghemat anggaran daerah untuk penguatan ekonomi masyarakat.

Hal itu disampaikan Wawako Solok, Ramadhani Kirana Putra saat bimbingan teknis penyusunan rencana strategis perangkat daerah yang digelar Bappeda Kota Solok, 5-7 Maret 2021.

Menurutnya, dengan tidak membeli kendaraan dinas baru, setidaknya menghemat anggaran pemerintah daerah sebesar 1,5 miliar. Dana itu, bisa digunakan untuk penguatan ekonomi masyarakat melalui lembaga keuangan syariah yang ada.

“Kita punya lembaga keuangan mikro berbasis masjid, Baitul Maal wat Tamwil (BMT) yang sangat membantu masyarakat dalam pengembangan usaha,” ungkap Ramadhani Kirana Putra.

Dikatakannya, masjid tidak hanya menjadi sarana untuk beribadah bagi umat Islam, pendidikan keagamaan di kota Solok, akan tetapi juga bisa menjadi basis dalam penguatan ekonomi umat.

“Alhamdulillah, program ini sudah berjalan di kota Solok dan terus berkembang. Ini perlu diperkuat sehingga memang menjelma menjadi pondasi dalam penguatan ekonomi umat,” tuturnya.

Pembangunan bidang keagamaan memang sudah menjadi prioritas bagi Wali Kota Solok, H. Zul Elfian. Program itujuga selaras dengan wakil Wali Kota Solok saat ini dengan membangun daerah yang memang kuat secara keagamaan.

Kota Solok yang diberkahi, maju dan sejahtera dibalut dengan istilah Kota Beras Serambi Madinah menjadi landasan dalam pembangunan kota Solok. Penguatan program keagamaan menjadi prioritas.

Dalam waktu yang singkat itu, cetus Dhani, butuh keseriusan dan kerja keras, kerja nyata dan kerjasama semua pihak. Mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Stakeholder terkait dan masyarakat.

“Kami mohon dukungan bapak dan ibu guna terlaksananya mimpi dan harapan itu, mari kita sama-sama berikhtiar untuk menjadikan solok kota madani kota beras serambi madinah yang diberkahi” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Kota Solok, Heppy Dharmawan mengatakan, Baitul Mal wat Tamwil (BMT) merupakan lembaga keuangan mikro berbasis masjid.

Program tersebut memang sudah lama digagas Wako Solok yang saat itu masih menjabat asisten, dan terus berkembang di kota Solok. Dalam catatannya, programnya dilakukan sekitar tahun 2008 dan masjid Al Manar menjadi BMT pertama di kota Solok.

“Saat ini, ada lebih kurang 20 dari 65 masjid yang menerapkan BMT, khas masing-masing masjid beragam, dan yang tertinggi saat ini BMT di Masjid Al Manar Sawah Sianik, dan ini menjadi perhatian Wako dan Wawako saat ini,” terangnya.

Exit mobile version