PESSEL, KLIKPOSITIF– Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat dapatkan suntikan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp Rp 4,9 miliar tahun 2022 mendatang.
Kepala Bidang Irigasi, Dinas PUTR Pessel, Novi Irawan mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun 2021, suntikkan DAK dari APBN tersebut mengalami pengurangan.
Dimana, pada tahun 2021, sedikitnya anggaran pembangunan irigasi yang bersumber dari DAK di Pesisir Selatan yaitu sebesar Rp5,7 miliar. Sedangkan di 2022 hanya Rp 4,9 miliar.
“Ya, DAK kita tahun 2022 sedikit berkurang dibandingkan 2021. Hal itu disebabkan dampak pandemi Covid-19,” ungkapnya pada wartawan, Kamis 2 Desember 2021.
Meskipun berkurang, menurut Novi Irawan, Pesisir Selatan masih tetap masuk dalam skala atau lokasi prioritas penerima DAK di tahun 2022, khususnya untuk pembangunan fisik jaringan irigasi.
“Memang ada pemangkasan anggaran dari pusat. Tapi, dari 11 Kabupaten/kota di Sumbar. Pessel termasuk nomor 2 paling besar penerima DAK untuk 2022 setelah Lima Puluh Kota,” ujarnya.
Ia menerangkan, dari besaran anggaran Rp4,9 miliar itu ada sebanyak 5 titik DI atau pembangunan fisik irigasi yang akan dibangun pada tahun depan.
“Titik pembangunannya, tersebar di beberapa kecamatan seperti, di IV Jurai, Linggo Sari Baganti, Pancung Soal dan Rahul dan Tapan,”ucapnya.
Sementara, untuk DAK di tahun 2021 dengan besaran anggaran sebesar Rp5,7 miliar ada sebanyak 8 titik. Seperti, di Tarusan, IV Jurai, Batang Kapas, Ranah Pesisir, dan Air Pura.
Kemudian, progres pembangunan irigasi yang bersumber dari APBD murni untuk tahun depan dianggarkan sebesar Rp1,08 miliar sebanyak 9 titik.
“Dari APBD murni paling banyak melalui Aspirasi Dewan dan dari kita di Dinas PU hanya ada 2 titik pembangunan saluran irigasi yang berada di Kecamatan Sutera,” tuturnya.
Selain fokus pada pembangunan jaringan irigasi lanjut Novi, pihaknya juga memfokuskan perbaikan irigasi melalui pemetaan dan perkembangan saluran irigasi secara berkala.
“Agar proses perbaikan saluran irigasi mulai dari pembangunan, dan perawatan bisa menjadi tepat sasaran. Sehingga, berdampak positif terhadap hasil produksi petani di daerah kita,” tutupnya.