PESSEL, KLIKPOSITIF- Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumbar mengajak seluruh stakeholder dalam menangani kenakalan dan pergaulan bebas antar remaja.
Hal itu, disampaikan Kepala SMKN 1 Sutera, Lili Suryati dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan tema ‘Upaya Perbaikan Krisis Karakter Remaja’ yang digelar bersama unsur komite sekolah dengan menghadirkan jajaran perwakilan wali murid, Polsek, KUA, Koramil, tokoh masyarakat, Senin 24 Februari 2025.
“Intinya harapan kita sederhana, semua peduli. Semua bisa sama-sama mengawasi anak-anak kita. Karena, kami dari sekolah memiliki keterbatasan dalam hal itu. Apalagi, saat berada di luar jam sekolah,” ungkapnya pada wartawan.
Ia mengatakan, adanya kegiatan FGD yang digelar tersebut merupakan hasil inisiasi dari majelis guru sekolah, ketika rapat majelis guru dalam menangani kasus-kasus yang terjadi.
Menurutnya, setelah dipelajari kasus tersebut, dan dikembangkan. Ternyata ini semua tidak hanya terjadi di satu sekolah di Kecamatan Sutera saja. Namun, sudah terjadi di tingkat remaja Sutera.
Sehingga dengan kondisi itu, pihaknya bersama pihak majelis guru-guru di sekolah butuh solusi dan masuk bersama dalam menangani tingkat kenakalan tersebut.
“Teman-teman bilang, kalau kita saja yang menyelesaikan masalah ini tidak akan selesai. Tapi , kalau kita coba mediasi dengan seluruh unsur atau tokoh masyarakat di Sutera mungkin bisa mencapai titik terang,” terangnya.
Ia menjelaskan, kasus kenakalan dan pergaulan yang ditemukan di lingkungan sekolah sudah beragam, mulai dari kasus tawuran, seks bebas pra nikah. Sehingga, dengan maraknya kasusnya inu, perlu ada kesamaan persepsi dalam menangani.
“Kalau saya menilai, kenalakan ini sudah tidak dinalar lagi. Sudah diluar nalar. Sehingga, perlu kita secara bersama dalam menanganinya,” terangnya.
Sementara itu, Kacabdin Wilayah VII Pendidikan Sumbar, Muslim Arif mengapresiasi SMKN 1 Sutera yang telah menggagas kegiatan FGD tersebut. Ia mengatakan, FGD tersebut penting diadakan untuk bisa menyamakan persepsi dalam mencegah kenakalan dan pergaulan remaja di lingkungan masing-masing.
“Jadi kami sangat mendukung adanya kegiatan ini. Sehingga, kita semua satu pemahaman dan tahu tupoksi masing-masing,” jelasnya.
Lanjutnya, dari FGD ini, bersama jajaran Polsek, Koramil, Pemerintah Kecamatan, Nagari, Tokoh Masyarakat dan wali murid bisa merumuskan solusi terhadap kasus-kasus yang terjadi. Sehingga, problem remaja yang terjadi dapat dicegah, setidaknya bisa diminimalisir.
“Kami berharap FGD ini ada rumusan solusi yang dilahirkan, dan dapat diterapkan sebagai upaya pencegahan terhadap pergaulan dan kenakalan remaja di lingkungan kita,” ujarnya.