Seniman Kota Solok Belum Tersentuh Perhatian

Kalangan seniman menjadi kelompok yang kerap termarjinalkan dalam pembangunan daerah. Padahal, Seniman juga punya potensi besar untuk mendorong kemajuan daerah.

Anggota DPRD Kota Solok, Leo Murphy saat mendengarkan keluhan Seniman kota Solok

Anggota DPRD Kota Solok, Leo Murphy saat mendengarkan keluhan Seniman kota Solok (Ist)

Solok Kota, Klikpositif – Kalangan seniman menjadi kelompok yang kerap termarjinalkan dalam pembangunan daerah. Padahal, Seniman juga punya potensi besar untuk mendorong kemajuan daerah.

Bahkan bisa dikatakan, tidak ada ruang kreativitas yang harmonis untuk pelaku seni di kota Solok, Tidak ada panggung yang representatif bagi musisi atau hanya sekedar memajang lukisan hasil goresan tangan.

Hal tersebut mencuat dalam reses masa sidang II anggota DPRD, Leo Murphy bersama puluhan pelaku seni daerah kota Solok, Jumat malam (21/5/2021) di salah satu coffeshop di Kelurahan Simpang Rumbio.

“Selama ini, kami merasa terabaikan oleh pemerintah daerah, bisa dikatakan belum ada perhatian serius dari pemangku kebijakan untuk kalangan Seniman,” papar Joko Bassist.

Jika berkaca dari daerah lain, katanya, Seniman mendapat perhatian besar. Bahkan, kalangan seniman diberikan ruang khusus untuk memajukan pariwisata daerah.

Semisal di Yogyakarta, contohnya, Seniman mendapat ruang khusus ditengah kemajuan daerah. Bahkan Seni sudah menjadi salah satu parameter dalam berkembangnya pariwisata.

“Sebenarnya hanya soal keseriusan dan kepercayaan terhadap potensi daerah, kita sangat yakin, seniman kota Solok tidak kalah dibanding dengan daerah lain,” paparnya.

Hal senada disampaikan Wanda Sonic, menurutnya, dalam momen-momen besar daerah, pemerintah sangat jarang melibatkan kalangan Seniman. Seperi pada ulang tahun kota Solok.

“Pemerintah daerah seolah hanya terpakai dengan kegiatan yang biasa dan itu ke itu saja, padahal banyak yang bisa dikembangkan dengan melibatkan para Seniman,” tuturnya.

Merespon keluhan itu, Leo Murphy mengatakan, Pemerintah Daerah sejatinya menjadi tumpuan bagi generasi muda termasuk Seniman untuk bisa mengekspresikan diri.

“Memang sangat kita sayangkan, belum ada ruang dan media khusus yang difasilitasi Pemerintah Daerah untuk sahabat-sahabat kita yang konsen di bidang seni,” papar Leo.

Sejatinya, ungkap Leo, Seni dan budaya menjadi nafas masyarakat Minang. Seni mendapat ruang khusus ditengah kehidupan, tidak hanya yang berbau tradisi namun juga yang berkembang seiring kemajuan zaman.

“Ini perlu jadi perhatian Pemerintah Daerah, dan kita akan perjuangkan ke Dinas terkait. Seniman harus punya media dan ruang untuk mengekspresikan diri dan melahirkan karya dan musisi bermartabat untuk kota Solok hebat,” tutupnya.

Exit mobile version