Semut Bisa Selamatkan Temannya yang Terluka

Semut yang terluka kemudian dibawa kembali ke sarangnya

Ilustrasi

Ilustrasi (pixabay)

KLIKPOSITIF – Untuk pertama kalinya, para ilmuwan telah menemukan spesies semut yang akan menyelamatkan rekan-rekannya saat terluka dan membawa mereka ke sarang untuk pemulihan.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Science Amerika Serikat, peneliti menemukan bahwa ketika seekor semut Matabele Afrika terluka dalam perkelahian dengan rayap, ia akan “memanggil” teman-temannya di sarang untuk membantu dan mengeluarkan zat kimia dari tubuhnya.

Dilansir dari laman xinhua, semut yang terluka kemudian dibawa kembali ke sarangnya dan dapat sembuh setelah menerima perawatan yang biasanya dilakukan dengan mengeluarkan rayap yang masuk ke dalam tubuhnya.

“Kami telah mengamati perilaku menolong hewan cedera untuk pertama kalinya dalam invertebrata. Ini adalah temuan yang tak terduga, terutama untuk serangga, di mana individu biasanya bernilai kecil,” tulis studi penulis Erik Frank, Ph.D. seorang mahasiswa di University of Wurzburg, Jerman.

Semut Matabele hidup di Gurun Sahara, Afrika selatan dan merupakan predator rayap khusus. Mereka berangkat untuk berburu mangsa dua sampai empat kali sehari. Semut menyerang rayap di tempat ia mencari makan sehingga menyebabkan banyak pekerja meninggal dan kembali ke sarang mereka.

“Serangan-serangan ini, bagaimanapun merupakan suatu hal saat bertemu dan harus melakukan perlawanan sehingga menyebabkan perlawanan dengan prajurit rayap,” ungkap para ahli.

“Cedera dan kematian dapat terjadi selama pertempuran tersebut, sebagai prajurit yang sangat mahir menggunakan rahang, mereka yang kuat untuk menangkis penyerang, kata peneliti

Dalam sebuah penelitian, 32 persen dari semut meninggal dalam perjalanan ke sarang karena predasi laba-laba. Sebuah model menunjukkan bahwa menyelamatkan semut terluka membantu mempertahankan ukuran koloni 28,7 persen lebih besar. “Jelas, itu terbayar untuk koloni secara keseluruhan dan berinvestasi dalam layanan pertolongan,” kata para peneliti.

 

 

 

Exit mobile version