PAYAKUMBUH,KLIKPOSITIF – Membahas perkembangan puisi di Asia Tenggara merupakan salah satu perhatian Payakumbuh Poetry Festival (PPF) 2023, 4-7 Oktober 2023, di Payakumbuh, Sumatera Barat.
Beberapa penyair Asia Tenggara hari ini kerap menciptakan karya yang menggabungkan puisi dengan audio visual dan gaya seni lainnya. Sebut saja Anne Tulay dari Filipina atau Rossanee Nurfarida di Thailand, yang akan menjadi narasumber di PPF 2023 nanti. Mereka dikenal sebagai beberapa di antara penyair yang tertarik dengan Puisi Visual.
Begitu juga di Singapura. Ng Yi-Sheng siap bertolak ke Payakumbuh untuk berpatisipasi dalam festival puisi tahunan tersebut. Seperti dikutip dari akun Instragram resmi PPF 2023 @payakumbuh.poetryfest, ia akan berbagai pengalaman tentang ‘performance poetry’.
Ng Yi-Sheng adalah penyair memang dikenal sebagai penyair yang juga seorang dramawan. Dikutip dari situs potery.org, ia banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan teather serta terlibat langsung dalam upaya membentuk kancah performance poerty di Singapura.
Ia pernah berkolaborasi dengan grup teater seperti W!LDRICE, TheatreWorks dan Toy Factory Theatre Ensemble. Kolaborasi yang menghasilkan lakon seperti Hungry, Reservoir, Georgette: The Musical, 251 dan the Life!
Di samping itu, ia juga seorang kritikus seni pertunjukan. Ia aktif menulis ulasan-ulasan seni pertunjukan untuk untuk majalah Strait Times, serta menjadi blogger untuk Singapore International Festival of the Arts.
Buku-buku puisi berjudul Last Boy dan Lion City, masing-masing pernah memang di penyelanggaraan Singapore Literature Prize. Sebagai akademisi, ia fokus pada kajian sejarah dan mitologi di Asia Tenggara dan telah menerbitkan berbagai literature ilmiah.
Segala pngalamannya itu akan didedahkannya dalam sesi diskusi bertajuk ‘Puisi Berpilin Tiga’, di Agamjua Art and Culture Caffe, pada Jumat 6 Oktober 2023—diskusi yang merupakan bincang-bincang bersama penyair dari Asia Tenggara di mana mereka akan berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang puisi video, pertunjukan puisi, puisi visual
Diskusi Puisi Bepilin Tiga itu akan dimoratori oleh Donny Eros, akademisi FIB UNAND yang juga dikenal sebagai pemerhati produk-pruduk budaya audio visual.
Robby Satria, Direktur PPF 2023, berharap diskusi tersebut dapat menjadi memantik perbincangan mengenai perkembangankekinian puisi di Asia Tenggara dan kaitannya dengan perkembangan yang terjadi di tanah air.
“Sesuai tema PPF 2023, ‘Puisi Tumbuh, Bentuk Berganti’, diskusi ini merupakan satu dari rangkaian diskusi untuk mengakomodir berkembangnya penulisan sastra hari dengan menghadirkan narasumber yang telah melakukan kerja-kerja kreatif mentransformasi sastra ke meduim seni lainnya,” ujar penyair asal Payakumbuh itu.
Ini bukan pertamakalinya PPF menghadirkan penyair luar negara, untuk diajak berembuk dan berbagi pengalaman terkait erkembangan terkini dunia kesusastraan Asia Tenggara, khususnya puisi. Pada tahun sebelumnya, PPF juga mengundang sastrawan Asia Tenggara. Mereka adalah Dr. Michael M.Coroza, dari Philipina; Nik Abdul Rakib Bin Nik Hassan Thailand; serta penyair Ali Bao dari Vietnam.