Solok Kota, Klikpositif – Kota Solok terus memacu produksi buah-buahan dan sayuran tahunan. Tanaman manggis menjadi salah satu alternatif yang cukup bagus dikembangkan, apalagi peluang pasar ekspor sangat terbuka.
Memanfaatkan peluang itu, Pemko terus mendorong kelompok tani untuk memperluas kebun manggis, seperti yang dilakukan di kelompok tani Titian Aie di Kelurahan Tanjung Paku, Senin (13/12/2021).
Penanaman perdana dihadiri Wali Kota Solok yang diwakili asisten I, Drs. Nova Elvino. Kadis Pertanian, Ikhvan Marosa, anggota DPRD, Leo Murphy dan anggota kelompok tani Titian Aie.
Menurut Nova Elvino, penanaman tanaman manggis di kelompok tani Titian Aie merupakan pengembangan dan peningkatan produksi tanaman buah dan holtikultura di Kota Solok.
“Ini merupakan bentuk dukungan dan keseriusan Pemko bersama DPRD untuk mendukung pengembangan potensi daerah dan ekonomi masyarakat,” tutur Nova Elvino.
Menurutnya, produksi manggis di Kota Solok terus mengalami peningkatan. Data BPS mencatat, produksi manggis Kota Solok tahun 2016, masih di kisaran 4,8 ton. Berselang empat tahun, produksinya naik menjadi 20,9 ton.
Kepala Dinas Pertanian, Ikhvan Marosa menyebutkan, setidaknya ada lebih kurang 50 hektare kebun manggis di Kota Solok. Jumlah ini akan terus ditambah melalui kegiatan bantuan DARI APBD Kota Solok.
“Tahun 2021, kami telah menyiapkan pengembangan tanaman manggis untuk 20 hektare lahan, selain bibit juga dibantu dengan pupuk dan biaya pengolahan senilai Rp 35 juta,” terangnya.
Tahun 2021, Kota Solok juga menerima bantuan bibit manggis melalui pemerintah provinsi untuk 40 hektare lahan.
Anggota DPRD Kota Solok, Leo Murphy sangat mengapresiasi program pengembangan manggis oleh pemerintah daerah. Menurutnya, pengembangan ekonomi masyarakat memang sudah semestinya jadi perhatian.
“Sangat baik untuk masyarakat, namun, pemko juga harus membuka ruang pemasaran agar masyarakat tidak bingung untuk menjual manggis nantinya, selain itu perlu adanya keterbukaan soal harga jual,” paparnya.
Leo Murphy yang juga pengusaha ekspor manggis di Sumbar itu meminta dinas terkait untuk melakukan pembinaan secara menyeluruh pada petani. Tidak hanya memberikan bantuan bibit dan pupuk.
“Bimbing petani kita untuk menghasilkan manggi berkualitas ekspor, sehingga nanti tidak kesulitan lagi untuk pemasaran, peluang ekspor manggis sangat terbuka,” tutupnya.