PESSEL, KLIKPOSITIF- Asril (55) masih berharap rumahnya roboh akibat longsor segera dapat perbaikan dari pemerintah setempat.
Ia berharap seperti yang pemerintah setempat janjikan, usai rumanya roboh akibat longsor pada Desember 2021, lalu.
Pria paruh baya di Nagari Ampang Tareh Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pessel (Pesisir Selatan) itu, kini bertahan tinggal sekitar lokasi reruntuhan rumahnya.
Ia membuat pondok kecil dengan satu kamar menggunakan papan seadanya.
Sambil berharap, ada bantuan rumah yang layak untuknya tinggal.
“Karena belum ada rumah. Jadi saya tinggal seadanya di sini,” ungkap Asril saat ditemui.
Asril yang hidup sebatangkara ini, kini juga tengah menderita sakit asam lambung.
Ia berharap dengan kondisi itu, segera dapat bantuan rumah untuk tinggal di tempat yang layak.
Apalagi katanya, pemerintah daerah pernah menjanjikan. Namun, sampai kini masih tinggal janji.
“Kalau memang ingin membantu mohon ada tindak lanjutnya, kapan?,” terangnya.
Asril menambahkan, sampai detik ini belum ada satupun yang mengabari kelanjutan upaya pembangunan rumah akibat longsor itu.
Dalam ingatannya selalu teringat sebuah janji bahwa rumahnya akan dibangun. Hanya saja, dia hanya diminta untuk terus bersabar.
“Entah ditindaklanjuti atau tidak saya belum tahu, kapan akan dibantu juga tidak tahu, belum ada tanda-tandanya,”tutupnya.
Rumah Asril yang Rusak Parah Akibat Longsor
Sementara, Dodi (47) salah seorang masyarakat setempat mengatakan rumah Asril merupakan rumah yang terparah yang terdampak longsor pada Desember 2021 lalu.
Rumah yang terletak di kawasan perbukitan tersebut runtuh dan ambruk tertimbun tanah longsor. Semuanya sudah rata dengan tanah.
“Kalau dapat, kejadian seperti ini mohon secepatnya ada tindaklannya,” katanya.
BPBD Pessel Minta Rumah Asril Direlokasi
Terpisah, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Pessel, Yuskardi mengatakan sebelumnya pihaknya telah berkoordinasi dengan Wali Nagari Ampang Tareh.
BPBD akan merekomendasikan pembangunan rumah tersebut kepada Baznas Pessel dengan catatan pembangunannya direlokasi ke tempat lain.
Ia menegaskan, karena kondisi tanah kawasan perbukitan tersebut masih labil dan rawan bencana longsor.
“Nah waktu itu belum ada titik kesepakatannya, yang punya rumah tetap ingin membangun di sekitar kawasan bencana itu, padahal tanahnya labil dan rawan longsor. Kita akan memberikan rekomendasi ke Baznas, proposalnya dari nagari asalkan dibangun di tempat yang lebih aman,” tuturnya
*
👉Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.