PADANG, KLIKPOSITIF – Kota Padang kini memiliki Rumah Sentra Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF) pertama yang berlokasi di Kelurahan Rawang, Kecamatan Padang Selatan.
Rumah Sentra Budidaya Maggot BSF saat ini memproduksi 140 kg maggot per minggu. Dengan kapasitas maksimal, kebutuhan sampah organik untuk rumah budidaya maggot ini bisa mencapai 1 ton per hari.
Tentunya, keberadaan fasilitas ini telah menjadi solusi efektif dalam mengurangi timbunan sampah organik dengan memanfaatkan larva BSF yang dikenal mampu menguraikan sampah secara cepat dan efisien.
Sekretaris Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Organic Feed, Andi Ilham, di Padang, Rabu (18/12/2024) mengungkapkan bahwa rumah budidaya ini membutuhkan hingga 15 ton sampah organik setiap bulan, yang diperoleh dari hotel dan rumah makan di sekitar Kota Padang.
Dijelaskannya, di rumah budidaya maggot ini terdapat 120 biopond. Dari jumlah tersebut, 90 biopond berisi 5 gram telur magot dan sisanya berisi 10 gram telur maggot. “Maggot yang dihasilkan dijual ke pembudidaya ikan Nila di Lubuk Minturun,” bebernya.
Dosen Biologi Unand, Dr. Resti Rahayu, yang merupakan pendamping Sentra Budidaya Maggot BSF menyampaikan bahwa Sentra Budidaya Maggot ini tidak hanya sebatas tempat budidaya maggot, tapi bisa dikatakan sebagai rumah produksi protein.
“Protein yang dihasilkan cukup tinggi, 62 persen. Makanya, ini bisa disebut sebagai rumah produksi protein yang dapat menggantikan tepung ikan, tepung kedele dan tepung protein lainnya,” kata Resti Rahayu saat peresmian Rumah Sentra Budidaya Maggot Agustus lalu.
Untuk itu, dia berharap agar masyarakat ke depan bisa memanfaatkan Sentra Budidaya Maggot ini dengan melakukan pemilahan sampah dari rumah yang sesuai dengan karakternya. Kalau sampah plastik dan kertas, masyarakat bisa mengirimnya ke bank sampah.
“Kalau sampah organik, segera dikirim ke Sentra Budidaya Maggot ini untuk diolah menjadi makanan ternak berprotein tinggi. Harapan ini kami sampaikan, karena yang jadi kendala para penggiat maggot selama ini adalah dalam pemilahan sampah di rumah,” ujar Resti Rahayu.
Sebelumnya, PT Semen Padang berinisiatif mendukung Rumah Sentra Budidaya Maggot BSF, karena masalah pengelolaan sampah merupakan salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh banyak daerah di Indonesia, termasuk di Sumbar, khususnya Kota Padang.
Dalam upaya mendukung solusi atas tantangan itu lah, PT Semen Padang berkomitmen untuk berkontribusi melalui program TJSL dengan merenovasi Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) di Kelurahan Rawang, menjadi Rumah Sentra Budidaya Maggot BSF dengan anggaraan Rp152 juta.
Dipilihnya maggot atau Larva BSF untuk mengatasi persoalan sampah, karena Larva BSF merupakan solusi inovatif dalam pengelolaan sampah organik. Apalagi, Larva ini memiliki kemampuan untuk menguraikan sampah organik dengan cepat dan efisien, serta dapat menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi. (*)