PASBAR, KLIKPOSITIF – Pemerintah Pasaman Barat, Sumatera Barat bakal merumahkan ribuan Tenaga Harian Lepas (THL) yang bekerja di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pasaman Barat Syaifuddin Zuhri kepada KLIKPOSITIF pada Rabu (26/5/2021) malam melalui telpon selular.
“THL kita saat ini sudah over. Ada sekitar 3.200 orang THL yang terdiri dari tenaga guru, medis, teknis dan PTT. Anggaran yang dihabiskan untuk THL ini sekitar Rp49 miliar dalam setahun,” ungkapnya.
Ia menjelaskan secara resmi Pemerintah Pasaman Barat memiliki temuan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) di tahun 2020 pada bulan Juni di LHP BPK tentang over nya THL.
“Ini perlu pemikiran bersama dalam penghematan pembiayaan ini, karena menelan biaya yang sangat besar. Jika pimpinan mengambil satu sikap untuk pemangkasan, ini suatu kebijakan yang sangat bagus,” jelasnya.
“Kita akan bisa menghemat anggaran di tengah masa pandemi Corona ini. Tentu dengan anggaran tersebut pemerintah bisa membangun Pasaman Barat di sektor lain,” sambungnya.
Namun ia belum bisa memastikan berapa jumlah pemangkasan terhadap THL di Pasaman Barat dan hingga saat ini masih di konsep serta menunggu petunjuk dari Bupati Pasaman Barat.
“Nanti kepastian itu dari pimpinan pada akhir Mei 2021. Mungkin bisa jadi separuh dari jumlah THL dan bisa juga dua pertiga dari itu,” katanya.
Selain dari penghematan anggaran juga berkaitan dengan analisis jabatan (Anjab) dan analisis beban kerja (ABK), ia juga mengulang statmen dari pihak Menpan RB, bahwa dalam masa pandemi Corona dari 7 juta PNS di Indonesia, separuh nya sudah sangat efektif untuk menjalankan atau melaksanakan roda pemerintahan.
Sementara ia menilai selama ini di Pasaman Barat yang ekstra bekerja pada setiap instansi hanya lah THL. Untuk itu kedepannya ASN akan dituntut optimal dan profesional dalam bekerja pada instansi nya masing-masing.
“Selama ini yang bekerja adalah anak – anak THL. Sedangkan kapasitas tunjangan gaji THL hanya Rp 850ribu per bulan, ini kan dibawah UMR. Kita juga sangat kasihan terhadap mereka,” ungkapnya.
Untuk itu ia sangat yakin dengan langkah yang dilakukan dalam merumahkan THL, sehingga akan berdampak positif, baik dalam mengoptimalkan ASN juga menghematan keuangan daerah Pasaman Barat.
“Misal nya ya, dua bulan saja THL ini kita rumahkan, pemerintah Pasaman Barat sudah bisa melakukan penghematan anggaran sekitar Rp12 miliar,” terangnya.
Namun sejauh ini Syaipuddin Zuhri belum bisa memastikan bahwa THL akan dirumahkan mulai pada 1 Juni 2021 mendatang. Ia sampai saat ini masih menunggu petunjuk dan kepastian hasil rapat mendatang dengan pimpinan.
“Jika saat ini ada terdengar THL yang telah dirumahkan di salah satu dinas di Pasaman Barat, saya juga heran dan kenapa mendahului merumahkan padahal masih menunggu petunjuk,” ucapnya.
“Saya merasa kurang jelas apa apa alasan mendahului merumahkan THL. Jika pun dirumahkan, hendak nya dimulai pada 1 Juni 2021 mendatang, itu pun kalau benar dirumahkan,” sambungnya mengakhiri.