Kota Solok, Klikpositif – Ribuan crosser dari berbagai daerah di Indonesia meramaikan iven Bareh Solok 2 Hard Enduro Trail Adventure Extreme di Kota Solok, Sumatra Barat, Ahad (15/9/2024). Iven akbar tersebut dibuka langsung Wali Kota Solok, H. Zul ELfian Umar.
Para crosser akan menjajal berbagai medan menantang di seputaran jalan lingkar utara Kota Solok dan sejumlah track lainnya. Selain memacu adrenalin, para peserta juga bisa sekaligus menikmati keindahan Kota Beras Serambi Madinah.
Wali Kota Solok, H. Zul Elfian Umar sangat mengapresiasi hadirnya iven Bareh Solok 2 Hard Enduro Trail Adventure Extreme. Menurutnya, iven tersebut menjadi wadah untuk kian mengenalkan Kota Solok bagi masyarakat luar.
“Terimakasih panitia yang telah kedua kalinya melaksanakan iven ini. Selamat selamat datang kepada ribuan peserta yang hadir dari berbagai provinsi di Indonesia,” kata Zul ELfian menyambut antusiasme peserta.
Zul Elfian mengungkapkan, iven motor trail tersebut tidak saja menjadi ajang silaturahmi bagi sesama pegiat, namun juga memberikan dampak positif bagi daerah dan masyarakat Kota Solok. Berbagai iven penting untuk merangsang kunjungan wisatawan.
“Nikmatilah petualangan di Kota Solok ini. Tetap jaga kesehatan dan keselamatan. Bawa kenangan manis dari sini dan ceritakan di kampung halaman saudara. Semoga tahun-tahun berikutnya saudara semua kembali lagi ke Kota Solok,” harap Wako.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana, H. Djoyo melaporkan, iven Bareh Solok 2 Hard Enduro Trail Adventure Extreme berlangsung selama dua hari dari 14-15 September 2024.
Panitia mencatat, peserta tidak hanya berasal dari Provinsi Sumatera Barat, namun juga dari Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, serta dari berbagai provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan.
“Kita sengaja menggelar acara selama 2 hari agar tamu kita bisa menginap di Kota Solok. Alhamdulillah kemarin kita dapat laporan seluruh homestay di Kota Solok penuh oleh peserta dari luar daerah,” sebutnya.
Selama iven, masyarakat turut mendapatkan berkah. para pedagang bisa berjualan selama iven tanpa ada biaya retribusi. Dampak ekonomi dari iven tersebut tidak hanya bagi pengusaha homestay, namun juga pelaku UMKM.