PADANG, KLIKPOSITIF- Menurut Rektor Universitas Andalas Dr. Efa Yonnedi, SE, Akt Indonesia harus menghasilkan SDM unggul dan melahirkan inovasi-inovasi yang akan memandirikan bangsa, agar tidak terjebak ke dalam Middle Income Trap.
Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan semua pihak untuk menghasilkan SDM unggul membutuhkan investasi besar disektor pendidikan tinggi. Baginya negara yang maju meningkatkan investasi besar mahasiswa untuk pendidikan tinggi sehingga perguruan tinggi menghasilkan SDM unggul dan inovasi yang bermanfaat.
Sebagai orang ekonomi, Rektor mengatakan 2045 adalah Indonesia negara maju dan untuk menjadi negara maju sebenarnya sangat sederhana harus menaikan pendapatan perkapita yang saat ini sekitar 5.000 US dollar pertahun menjadi 13.000 US dollar pertahun.
Artinya rata-rata seseorang yang usia produktif mampu menghasilkan pendapatan perbulan 12.500.000. “Sekarang harus mencari cari bagaimana membuat 5.000 menjadi 13.000 US dollar,” ujarnya saat memberikan sambutan pada kegiatan yang Bertajuk Indonesia emas 2045, membangun generasi muda yang kompeten, profesional, memiliki integritas dan memahami empat (4) pilar kebangsaan yang berlangsung pada Jumat (8/3) di Gedung Auditorium Kampus Limau Manis dihadiri oleh seluruh calon wisudawan.
Salah satu inovasi Universitas Andalas adalah tinta pemilu. “Universitas Andalas mensupply 1 Juta botol tinta untuk KPU, dan hasil inovasi bisa diteruskan dengan memproduksi tinta ramah lingkungan untuk printer,” tambahnya.
Beberapa minggu lalu melaunching satu produk reagen untuk menguji bakteri dan sudah digunakan RSUP M Djamil yang diluncurkan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
“Inilah yang dihadapkan dari perguruan tinggi, perguruan tinggi hadir, menjadi mata air bagi masyarakat bukan menara gading tetapi untuk itu dibutuhkan dukungan semua pihak sehingga ke depan Universitas Andalas semakin relevan, semakin kontributif untuk bangsa,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, juga dihadiri dua orang pimpinan lembaga tinggi negeri, kehadiran tentu tidak saja berbagi ilmu dan pengalaman tetapi menginspirasi generasi muda dan para pelanjut pemimpin-pemimpin Indonesia masa depan.
Dr. Suhartoyo Ketua MKRI ada catatan besar dalam menyonsong Indonesia emas 100 tahun setelah Indonesia merdeka di tahun 2045. Ia sepakat dengan apa yang disampaikan Rektor Universitas Andalas tetapi harus ada perspektif bagaimana SDM unggul, demokrasi yang semakin matang, pemerintahan lebih baik, dan keadilan sosial.
Lebih lanjut, ia mengatakan saat ini MK sedang menjadi sorotan publik. Sebagai pimpinan MK, Suhartoyo menuturkan sudah melakukan berbagai upaya dalam menyelesaikan masalah yang menurunkan kepercayaan publik.
“Kami membangun penguatan kelembagaan yang melibatkan semua stakeholder,” ujarnya yang didampingi Wakil Ketua MK Prof. Saldi dan Prof. Yuliandri anggota MKMK yang juga Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Andalas.
Ia tidak segan meminta kementerian dan lembaga serta media untuk mengontrol MK dalam melakukan pembenahan agar kepercayaan publik kembali bisa diraih. “MK kini berbeda dengan MK sebelumnya,” tekannya.
Senada dengan itu, Ketua BPK RI Dr. Isma Yatun menitik beratkan peran perguruan tinggi utk mencapai SDGs Indonesia emas 2045. Untuk mewujudkan cita-cita Indonesia emas tersebut dibutuhkan pembangunan yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Ia berbicara SDGs karena sebagai salah satu target yakni tujuan keempat pendidikan yang berkualitas di setiap tingkatan hingga tercipta life long learning adalah kunci untuk mencapai tujuan SDGs lainnya.
Baginya, ketika masyarakat mampu mendapatkan pendidikan yang berkualitas maka masyarakat bisa keluar dari lingkaran kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan mencapai kesetaraan gender.
“Selain itu, juga menumbuhkan toleransi antar manusia, dan melindungi bumi sekaligus memberdayakan masyarakat menjalani kehidupan yang lebih sehat dan berkelanjutan,” pungkasnya.