PADANGPARIAMAN, KLIKPOSITIF- Kelompok Tani Alfajri di Nagari Aua Malintang Padang Pariaman mengeluhkan penyusutan hasil panen akibat pemberian pupuk yang terlambat. Mereka mengatakanย hasil panen padi tidak sesuai yang diharapkan lantaran terjadi penyusutan.
“Penyusutan ini karena terlambatnya pemberian pupuk sehingga buah padi tidak lebat,” ungkap Dahlan Harun, Ketua Kelompok Tani Alfajri, Selasa 22 Maret 2022.
Dahlan membeberkan, terlambatnya pemberian pupuk bukan karena salah dari petani melainkan karena ketersediannya yang mengalami kemacetan.
“Jadi pas waktu masa pemupukan, kami datangi penyalur pupuk subsidi di nagari ini. Saat itu penyalur mengatakan bahwa pupuk subsidi belum datang,” jelas Dahlan.
Perihal itulah yang membuat tanaman padi di sana terlambat pemupukan sehingga mempengaruhi hasil panen.
“Kalau dibeli pupuk non subsidi harganya sangat tinggi. Tak sanggup kami membelinya dalam skala banyak,” ujarnya.
Dia mengatakan harga pupuk subsidi Rp 130 ribu per karung. “Kalau pupuk non subsidi mencapai 700 ribu rupiah. Selisih harga demikian berat bagi kami,” ulas Dahlan.
Dahlan beserta 40 anggotanya terpaksa menerima hasil panen yang sedikit karena macetnya pupuk subsidi di kawasan tersebut.
“Kami berharap pemerintah mencarikan solusi. Hasil panen kami tergantung pada pupuk. Jika persoalan ini masih berlarut, tambah susah hidup kami,” katanya