PADANG, KLIKPOSIIF – Politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade berbicara mengenai rekonsiliasi yang dilakukan Prabowo Subianto yang bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Andre kemudian menilai Prabowo cocok menjadi Presiden untuk menjadi solusi mengatasi polarisasi.
Hal itu disampaikan Andre dalam diskusi ‘Adu Perspektif: Anies Vs Prabowo, Siapa Bisa Rebut Suara Umat?’ kolaborasi detikcom dengan Total Politik. Andre mulanya menanggapi sikap Partai Ummat yang memilih bahwa menggunakan politik identitas.
“Itu kan hak masing-masing cara orang untuk menarik pemilih, tapi kami Partai Gerindra jelas, beliau (Prabowo) bersama Pak Jokowi sudah memutuskan melakukan rekonsiliasi yang berujung apa, terciptanya persatuan Indonesia dan persatuan nasional, dan rakyat dan bangsa ini butuh persatuan saat ini,” kata Andre Rosiade, Selasa (21/2/2023) malam.
Andre menyebut persatuan dan rekonsiliasi yang dilakukan Prabowo bersama Jokowi telah dinikmati bersama. Andre menilai persatuan itu bisa membuat pemerintah mampu menangani pandemi Covid-19 dengan baik.
“Di saat wabah pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia Indonesia ini salah satu negara yang dipuji seluruh dunia, karena negara ini mampu menghadapi pandemi Covid-19 dengan baik, itu tercipta karena apa? karena persatuannya Pak Prabowo dan Pak Jokowi yang menciptakan kondusivitas, stabilitas sehingga pemerintah bisa bekerja dengan baik,” tutur dia.
Andre menyebut rekonsiliasi yang dilakukan Prabowo dan Jokowi juga membuat negara ini stabil. Sehingga, kata dia, Indonesia bisa menggerakkan roda perekonomian dengan baik.
“Persatuan yang dilakukan Pak Prabowo dan Pak Jokowi ini juga berujung negara ini stabil, mampu menggerakkan roda ekonominya sehingga di saat seluruh dunia dihantam krisis ekonomi, pangan, energi bahkan ketidakpastian perang Rusia dan Ukraina, Indonesia insyaallah tidak akan mengalami krisis, itulah hebatnya persatuan Pak Prabowo dan Pak Jokowi dan ini diadopsi lho oleh tetangga kita,” jelasnya.
“Bagaimana Malaysia itu melihat Indonesia sukses dengan rekonsiliasi dan persatuan itu, Pakatan Rakyat dan Barisan Nasional juga mengadopsi hal yang sama, sehingga Datuk Sri Anwar Ibrahim bisa menjadi Perdana Menteri yang ke-10, karena mereka melakukan rekonsiliasi dan persatuan,” jelasnya.
Andre menyebut rekonsiliasi ini harus tetap dilanjutkan. Menurutnya, Indonesia tak butuh lagi polarisasi. “Kita tidak butuh lagi polarisasi, apalagi seluruh kandidat maupun Pak Prabowo, Mas Anies, Mas Ganjar, Pak Airlangga, itu kan semua muslim, Mbak Puan, semua kan Islam, muslim, pernah haji, ada umrah, nggak ada yang kafir, nggak ada yang PKI. Jadi mari kita jaga kesejukan-kesejukan ini bahwa mari kita jualan program yang prorakyat, bagaimana membangun Indonesia yang sejuk, yang baik,” tutur dia.
Andre menilai Indonesia tak lagi butuh polarisasi seperti yang terjadi pada Pilpres 2019. Menurutnya, pembelahan di masyarakat yang terjadi saat itu tak boleh lagi terulang. Andre lantas meyakini Prabowo cocok menjadi presiden untuk mencegah terjadinya perpecahan.
“Nah ini kan pelajaran bagi kita semua agar sekarang mari kita ke tengah dan itu sudah dicontohkan oleh Pak Prabowo bersama Pak Jokowi ya. Ini yang dibutuhkan bangsa ini, tokoh pemersatu, jangan lagi yang dijual oleh rakyat ini adalah tokoh-tokoh yang bisa membuat benturan dan polarisasi. Yang paling bicara soal umat, lalu ada lagi polarisasi soal yang paling nasionalis, ini kan berbahaya tokoh-tokoh itu, banyak, solusinya Prabowo Subianto Presiden 2024,” tuturnya. (*)