PNP Lepas 7 Mahasiswa Ikuti Program IISMAVO ke Luar Negeri, Ada yang ke Jerman dan Inggris

PNP Lepas 7 Mahasiswa Ikuti Program IISMAVO ke Luar Negeri

Politeknik Negeri Padang (PNP) menggelar apel pagi dalam rangka mengawali perkuliahan semester ganjil tahun akademik 2023/2024.

PADANG, KLIKPOSITIF – Politeknik Negeri Padang (PNP) menggelar apel pagi dalam rangka mengawali perkuliahan semester ganjil tahun akademik 2023/2024 sekaligus menyambut 2.179 orang mahasiswa baru, Senin (28/8/2023).

Pada apel pagi tersebut, kampus Vokasi yang berada di Limau Manis itu juga melepas 7 orang mahasisnya untuk mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards Edisi Vokasi (IISMAVO) ke berbagai perguruan luar negeri selama 1 semester.

Dari tujuh mahasiswa tersebut, 5 di antaranya adalah mahasiswa yang berasal dari Prodi D-IV Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak (TRPL), dan sisanya dari Prodi D-IV Teknik Elektronika dan Prodi D-IV Teknik Manufaktur.

Untuk D-IV TRPL terdiri dari Abdurahman Razi yang dilepas ke Deggendorf Institute of Technology, Jerman, Supi Haris ke Yuan Ze University, Taiwan, Rezki Hidayat ke Conventry University, United Kingdom, Fauziah Rabbani ke University of Technology Malaysia, dan Satria Hidayat ke Rubika Perancis.

Sedangkan dari Prodi D-IV Teknik Elektronika, adalah Teja Mulya Rahmat yang dulepas ke National Taipei University of Technology, Taiwan, dan D-IV Teknik Manufaktur Cherry Nofrialisti ke University of Nottingham, United Kingdom.

Direktur PNP, Dr. Surfa Yondri mengapresiasi ke 7 mahasiswa PNP yang berhasil mengikuti program IISMAVO dan dia berharap, selama 1 semester berada di perguruan tinggi di luar negeri, ke 7 mahasiswa itu diminta untuk membangun jaringan internasional.

“Alhamdulilkah, ada 7 mahasiswa kita lulus mengikuti program IISMAVO ke perguruan tinggi luar negeri. Ini tentunya sebuah kebanggaan bagi kami di PNP, dan kami harap ke 7 mahasiswa ini bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik dan dapat menyesuaikan diri serta bergaul dengan jaringan internasional,” kata Surfa Yondri.

Menurutnya, kondisi pendidikan negara tujuan tempat mahasiswa ini merupakan perguruan tinggi yang sangat baik atau lebih baik, dan diharapkan juga ke 7 mahasiswa ini dapat menujukkan bahwa mereka berasal dari PNP, sehingga ke depan mereka bisa memfasilitasi PNP untuk membangun kerjasama dengan kampus luar negeri.

“Jadi, dengan keikutsertaan ke 7 mahasiswa kita ini, diharapkan selain mereka bisa mengembangkan diri dan juga pengembangan kampus. Itu harapan kita,” ujar Surfa Yondri sembari menyebut bahwa program IISMAVO ini merupakan yang kedua diikuti mahasiswa PNP. Sebelumnya, diikuti pada tahun 2022.

Selain melepas ke 7 mahasiswa untuk mengikuti program IISMAVO, pada apel pagi itu PNP juga melepas 33 mahasiswa yang akan mengikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), yaitu program yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi lainnya di Indonesia.

Untuk itu, kepada mahasiswa baru PNP, Surfa Yondri berharap agar program IISMAVA dan PMM dapat memotivasi mahasiswa baru dalam mengikuti proses akademik di PNP dengan baik. Karena, sangat banyak kesempatan bagi mahasiswa PNP untuk kuliah di luar negeri, termasuk kesempatan untuk Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).

“Untuk itu, kepada mahasiswa baru kami sampaikan dan tekankan untuk dapat menjaga norma dan etika sebagai bagian dari PNP, terutama untuk tidak terlibat dengan penyalahgunaan NAPZA dan LGBT. Kami tidak akan tolerir adanya mahasiswa LGBT dan yang menyakahgunakan NAPZA,” kata Surfa Yondri menegaskan.

Pada kesempatan itu, Surfa Yondri juga memperkenalkan 21 orang tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang terdiri atas 20 orang staf pengajar atau dosen dan 1 orang pustakawan. Penambahan P3K ini ditujukan untuk menunjang kegiatan akademik PNP.

Sementara itu, salah seorang mahasiswa PNP yang dikirim mengikuti program IISMAVO bernama Abdurahman Razi mengaku bangga dan bersyukur bisa lulus mengikuti program IISMAVO. Apalagi, perguruan tinggi yang ditujunya adalah perguruan tinggi di Jerman, yaitu Deggendorf Institute of Technology.

“Luar biasa bangganya. Dan tentunya, keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan kampus dan dosen, serta persiapan yang begitu melelahkan. Mulai dari seleksi toefl, esay, interview berbahasa inggris dan tes lainnya,” kata Razi yang mengaju sempat bergadang menu ggu hasil kelukusan program IISMAVO. (*)

Exit mobile version