PADANG PARIAMAN, KLIKPOSITIF — Dalam meningkatkan kepedulian akan dampak perubahan iklim di Kabupaten Padang Pariaman, PKBI Sumbar bersama PATTIRO melalui Program VoiceΒ for Inclusiveness Climate Resilience Actions (VICRA) mengelar Diskusi βPerumusan Kelompok dan Rencana Kerja Pembangunan Berketahanan Iklim Kabupaten Padang Pariaman”, Kamis (10/11/22).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, yaitu: BAPELITBANGDA Kabupaten Padang Pariaman, BPBD, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Kelautan dan Perikanan,Β DLHPKPP, Dinas PUPR, BMKG, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta Sektor Swasta.
Diskusi ini bertujuan untuk mencari peluang dan dinamika terkait isu ketahanan iklim, membahas dan mengidentifikasi lembaga-lembaga pembangunan berketahanan iklim dengan harapan dapat membangun komitmen untuk Pembangunan berketahanan iklim. Sehingga dapat terbentuknya kelompok kerja kebijakan pembangunan berketahanan iklim dan tentunya melaksanakan aksi adaptasi dan mitigasi, agar ketahanan pangan di Padang Pariaman tetap terjaga dan dapat mengurangi angka kemiskinan.
Hal itu dikatakan oleh Azwarman, Kepala Bapelitbangda Padang Pariaman dalam diskusi yang di laksanakan pada tanggal 10 November 2022 di Hotel Santika.
Dimana angka kemiskinan sangat tinggi di kabupaten Padang Pariaman, tahun 2021 terjadi peningkatan sebesar 7% dibandingkan tahun 2020, salah satunya akibat dari banyaknya petani yang mengalami gagal panen karena serangan hama tikus dan wereng coklat.
Selanjutnya beliau berharap βSetiap OPD diharapkan cepat tanggap dalam aksi berketahanan iklim ini, agar masyarakat bisa beradaptasi dan melakukan mitigasi dalam menghadapi permasalahan di lapangan, dan tentunya tim kelompok kerja ini dapat langsung bergerak cepat dalam melakukan aksi”.
Irawati Febriani, selaku Kabid Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padang Pariaman menyampaikan dalam diskusi, tahun 2021 telah terjadi defisit beras di Padang Pariaman, untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka penyuplaian beras di Padang Pariaman melalui kota jambi dan palembang.
Menurutnya, bahwa di perlukan kesadaran dan peran aktif seluruh sektor termasuk masyarakat dalam mewujudkan Berketahanan Iklim di Kabupaten Padang Pariaman, selain itu untuk menghadapi dampak kerentanan pangan yang terjadi, kami berharap Bapelitbangda pada APBD tahun 2023 mewujudkan anggaran untuk pembuatan Lumbung Padi.