KLIKPOSITIF – Guru Besar Univeritas Andalas (Unand) Saldi Isra mengajak seluruh elemen bangsa untuk tetap optimis ditengah turunya indek demokrasi.
Tren penurunan tingkat demokrasi ini memang terjadi pada hampir seluruh negara demokrasi dunia, termasuk Amerika Serikat yang selama ini sebagai kampiun.
Dalam laporan terakhir Global State of Democracy (GSoD) 2021, posisi Indonesia turun menjadi negara demokrasi dengan performa rendah (weak democracy).
Padahal GSoD dalam dua dasawarsa terakhir sejak bergulirnya reformasi, menilai Indonesia menempati klasifikasi negara dengan level menengah (mid-range performing democracy).
Saldi Isra yang juga Hakim Konstitusi Republik Indonesia, menjelaskan, jangan khawatir jika indeks demokrasi kita hari ini turun.
“Kita sangat mungkin untuk memperbaikinya sepanjang instrumen kunci dalam dmokrasi masih terus kita pelihara,” ujarnya melansir KPU Sumbar.
Ia menambahkan, semua atribut yang menjadi indikator dalam penilaian ini sudah kita miliki.
“Ada yang sudah berada pada jalurnya, ada yang masih harus bertarung,” tegas Saldi.
Hal itu Saldi Isra sampaikan beberapa waktu lalu dalam pidato pada seminar yang digagas The International Idea dan Perkumpulan untuk Demokrasi dan Pemilu (Perludem).
Seminar tersebut juga bekerja sama dengan Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Universitas Andalas dan KPU Provinsi Sumatera Barat (KPU SUmbar).
Perbaikan Partai Politik
Saldi Isra mengajak untuk terus mengembangkan wacana perbaikan partai politik.
“Yang harus kita beri porsi perhatian lebih adalah partai politik,” tegasnya.
Hal itu menurutnya, karena konstitusi memberi tempat yang besar untuk parpol.
“Berdemokrasi adalah bagaimana kita mampu menata parpol”, ujarnya.
Momentum Sukseskan Pemilu 2024
Ketua KPU Sumbar Yanuk Sri Mulyani menjelaska, momentum penurunan indeks demokrasi ini harus menjadikan motivasi untuk sukses Pemilu Serentak 2024.
Yanuk mengajak semua pihak berkontribusi membenahi residu pemilu seperti polarisasi dan vote buying atau dengan istilah politik uang.
“Pelaksanaan pemilu yang berkualitas menjadi salah satu bagian dari indikator penilaian,” katanya.
“Meski poinnya cukup bagus dibanding aspek lain, namun residu pemilu ikut berkontribusi dalam penurunan demokrasi,” tegasnya.
Sebab itu, ia mengharapkan sebagai penyelenggara pemilu berkeinginan Pemilu 2024 tidak hanya sukses secara prosedural namun juga berkontribusi pada penguatan demokrasi secara substansial.