JAKARTA, KLIKPOSITIF – Pentingnya dukungan sosial untuk orang tua dengan anak penyandang down syndrome, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) mengadakan webinar bisnis penggalian minat bakat dan kewirausahaan, Sabtu, 17 September 2022.
Kegiatan dilaksanakan secara daring dengan menghadirkan dua narasumber handal yakni Putu Widiastiti Giri, M.Psi., Psikolog alumni Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Puspa Meylina yang diwakili Ririn Febriyanti sebagai perwakilan dari Yayasan Griya Karya Kemal.
Dalam webinar yang berlangsung selama tiga jam tersebut, peserta disajikan materi yang menarik, yakni bagaimana menemukenali minat dan bakat anak dengan down syndrome serta mendampingi anak dengan down syndrome dalam berwirausaha.
Hal ini diharapkan dapat memberikan dukungan nyata kepada orangtua dengan anak penyandang Down syndrome agar dapat menggali dan mengarahkan anak mereka sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.
Putu Widiastiti Giri dalam materinya menjelaskan, keistimewaan anak dengan down syndrome ada tiga yakni, mampu dilatih, teliti dan ekspresif.
“Kunci sukses mendampingi tumbuh kembang anak dengan down syndrome adalah persepsi kehadiran mereka adalah berkat untuk bertumbuh, berproses dan menerima dengan penuh cinta serta kasih. Selain itu, orang tua dapat bergabung di komunitas untuk mendapatkan dukungan dalam mengenali bakat dan minat anak.” kata perempuan asal Bali ini.
Ia menuturkan, pentingnya mengenali bakat dan minat anak akan mempermudah dalam memilihkan karir bagi mereka di masa mendatang.
“Tips mengenali bakat dan minat itu bisa dilihat dalam empat hal yakni mindset, kesempatan, feedback dan konsultasi,” kata perempuan yang telah memiliki pengalaman panjang dalam mendampingi siswa/i berkebutuhan khusus ini.
Mengapa Kewirausahaan?
Kewirausahaan bisa jadi salah satu pilihan bagi anak dengan kebutuhan khusus. Mengapa? Karena ada beberapa kemudahan yang didapat.
“Diantaranya lebih individual, dapat dimodifikasi dengan sumber daya yang ada, misalnya usaha kue kemudian sang Ibu menjadi quality kontrol, serta anak memiliki pengalaman nyata dan tumbuh berdaya dengan finansial yang matang saat dewasa,” paparnya.
Ia berharap anak dengan down syndrome mendapat support dari orang sekitar dengan membentuk sistem yang aman untuk mereka berkembang secara individu.
“Mari kita wujudkan bersama dengan saling support dan bahu membahu satu sama lain,” harapnya.
Sementara itu, pemateri kedua, Ririn Febriyanti sebagai perwakilan dari Yayasan Griya Karya Kemal.
Yayasan ini merupakan sebuah balai latihan kerja bagi warga negara berkebutuhan khusus agar mampu mengembangkan kreativitasnya, mandiri secara finansial, dan meningkat kualitas hidupnya.
Dalam pemaparannya, yayasan ini memberikan Latihan kerja, membantu anak melakukan proses produksi, serta membantu memasarkan produk hasil produksi pada berbagai media.
“Dalam mengembangkan keterampilan yang sesuai, Yayasan dibantu oleh tenaga ahli yang sesuai dengan bidangnya masing-masing,” katanya.
Ia menuturkan, sebelum dilakukan pelatihan keterampilan, penting untuk mengenali karakteristik serta minta dan bakat anak.
“Yayasan ini didirikan dengan harapan dapat membantu anak berkebutuhan khusus untuk memiliki kesiapan finansial dan bisa survive di masa depan. Komitmen ini bersamaan dengan perencanaan yang matang baik dari segi keterampilan ataupun pengelolaan finansial di masa depan,” paparnya.
Yayasan Griya Karya Kamal sendiri sudah memiliki berbagai ragam usaha yang ditelurkan oleh anak didiknya, seperti makanan, hasil kerajinan.
“Hasil ragam usaha itu juga telah dijual, baik secara online maupun offline,” terangnya.
Diakui Ririn, tantangan dalam pendampingan ini diantaranya membangun tim yang solid, mood anak yang sering berubah, SDM untuk produk-produk, dan kompetitor yang banyak.
Dalam acara webinar tersebut, kegiatan itu diikuti oleh sekitar 100 orang peserta dari seluruh Indonesia melalui platform zoom dan disiarkan secara langsung melalui youtube https://s.pnj.ac.id/WebinarBisnisPengmas2022
Selain webinar, kegiatan ini juga akan dilanjutkan dengan pendampingan kewirausahaan bagi 10 peserta terpilih selama bulan September-November 2022.
Mengenal Down syndrome
Down syndrome atau Trisomy 21 merupakan gangguan genetik sejak bayi lahir berupa adanya kelainan genetik dalam pembelahan sel yang biasanya menghasilkan dua salinan kromosom 21 di dalam q22 gen SLC5A3, namun menghasilkan tiga salinan.
Gangguan ini menyebabkan perbedaan tampilan wajah dan keterlambatan tidak hanya pada pertumbuhan fisik tetapi juga pada perkembangan intelektual individu yang mengalaminya.
Menurut World Health Organization (WHO) sejauh ini kemungkinan terdapat 8 juta penyandang Down syndrome di seluruh dunia dan dari jumlah tersebut lebih dari 3.000 kasusnya terdapat di Indonesia.
Permasalahan mengenai anak penyandang Down syndrome tidak hanya seputar kesehatan fisik dan psikologis saja tetapi juga stigma masyarakat mengenai kondisi diri mereka.
Kondisi ini membuat gerak aktivitas mereka menjadi semakin terbatas dan berdampak pada orangtua yang seringkali bingung dalam menemukan wadah yang sesuai serta ramah untuk anak mereka tersebut.
Oleh karena itu, untuk menunjukkan dukungan sosial yang nyata bagi orangtua dengan anak penyandang Down syndrome, pada Sabtu tanggal 17 September 2022 Politeknik Negeri Jakarta melalui Tim Pengabdian Masyarakat Prodi D-3 Manajemen Pemasaran Jurusan Akuntansi mengadakan acara Webinar Bisnis: Penggalian Minat dan Bakat serta Kewirausahaan bagi Orangtua dan anak dengan Anak Penyandang Down syndrome.