Pengurus APTISI Wilayah X A Dilantik, Targetkan Akreditasi Prodi PTS Semakin Banyak

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

PADANG, KLIKPOSITIF – Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah X-A masa bakti 2022-2026 dikukuhkan hari ini, Rabu, 16 November 2022 di aula Universitas Bung Hatta (UBH). Pengukuhan dilakukan oleh Ketua umum APTISI pusat, Dr. Ir. H. M. Budi Djatmiko, M.Si., MEI.

Hadir dalam pelantikan itu Ketua umum APTISI pusat, Dr. Ir. H. M. Budi Djatmiko, M.Si., MEI, Gubernur Sumatera Barat yang diwakili oleh Dinas Pendidikan provinsi, Kepala LLDIKTI Wilayah X, pengurus yayasan di PTS dan rektor PTS se Sumatera Barat.

Selain pengukuhan pengurus, juga dilakukan rapat kerja wilayah (Rakerwil) oleh seluruh pengurus sesuai dengan bidang terkait hal-hal yang ingin dicapai dalam empat tahun kedepan.

Ketua pelaksana, Prof. Dr. Hendra Suherman mengatakan, pengukuhan ini nantinya juga akan dilanjutkan dengan rapat kerja pengurus.

“Dan Alhamdulillah pengukuhan dilakukan oleh Ketua umum APTISI pusat, Dr. Ir. H. M. Budi Djatmiko, M.Si., MEI yang sudah hadir disini,” katanya.

“Nantinya rapat kerja akan dibagi sesuai dengan bidang-bidang yang telah dibentuk oleh kepengurusan dan kita akan matangkan pokok-pokok pikiran yang telah dirembukkan bersama,” terangnya.

Saat ini di APTISI Wilayah X-A ada 193 PTS, sehingga target kita adalah akreditasi untuk semua PTS.

“Saat ini akreditasi tetap jadi target utama dari bidang-bidang yang telah dibentuk, sehingga nantinya tak hanya akreditasi, namun juga menjadikan PTS yang unggul,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua APTISI Wilayah X-A, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T. mengatakan, pelantikan diharapkan membawa semangat baru bagi PTS di wilayah X-A.

“Kita menyebutnya dengan ‘Harmonisasi dan kolaborasi PTS dalam peningkatan kualitas pendidikan di Sumatera Barat,” katanya.

Ia mengatakan, dengan adanya harmoni dan kolaborasi bisa mewujudkan target-target kerja yang kita inginkan.

“Dalam kepengurusan sekarang, ada delapan bidang yang kita gerakkan, yakni bidang hukum dan advokasi, bidang akeeditasi, kerjasama, penelitian dan PKM, pembelajaran, jabatan fungsional, digital dan sistem informasi, dan penjaminan dan peningkatan mutu,” paparnya.

Hendri berharap, delapan bidang ini bisa berkolaborasi dalam mewujudkan apa-apa yang diinginkan oleh PTS, terutama soal akreditasi.

“Karena semangat baru ini kita harapkan bisa mewujudkan cita-cita bersama untuk akreditasi PTS. Saat ini, dari 93 PTS di Sumbar, baru 60 yang terakresitasi, sedangkan 33 lainnya belum, baik di tingkat Sekolah Tinggi, Institusi, Politeknik ataupun tingkat universitas,” katanya.

Sedangkan untuk program studi sendiri, ada sekitar 490 an dan yang masuk dalam akreditasi unggul baru enam prodi. “Jadi ini tugas kita bersama dalam menjadikannya memiliki akreditasi bagi perguruan tinggi, minimal C dan menjadikan program studi yang ada menjadi program unggul hingga 2026,” papar Rektor ITP itu.

Hendri menuturkan, salah satu indikator dalam akreditasi tentunya SDM, khususnya dosen. Saat ini pemerintah juga telah membuat aturan bahwa pendidikan untuk menjadi dosen minimal di level doktoral.

“Sehingga kita juga mendorong dosen-dosen untuk tetap melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi,” jelasnya.

Saat ini, ada delapan bidang dalam kepengurusan APTISI. Masing-masingnya memiliki peran, seperi masalah akresitasi, akademisi, hukum, dll.

“Sehingga ini menjadi kerja bersama dalam mewujudkan bidang-bidang itu. Kita berharap, dalam empat tahun ini ada perubahan jumlah akreditasi atau lainnya ke arah yang lebih baik,” harapnya.

Selain itu, Hendri menyebut ada tugas berat bagi kepengurusan sekarang, yakni jumlah mahasiswa di PTS yang kurang dari 100 orang.

Ketua umum APTISI pusat, Dr. Ir. H. M. Budi Djatmiko, M.Si., MEI berharap pelantikan pemgurus APTISI wilayah X-A ini bisa memberikan semangat baru dalam memajukan dan meningkatkan kualitas SDM perguruan tinggi.

“Karena tantangan zaman kedepan di era 4.0 ini luar biasa, sehingga SDM yang berkualitas itu adalah salah satu jawabannya. Dan perguruan tinggi swasta harus bisa menjawab itu,” katanya.

Ia menuturkan, PTS harus cepat menanggapi perubahan itu dengan kolaborasi, salah satunya akreditasi PTS.

 

 

 

Exit mobile version