PADANG, KLIKPOSITIF- Pengamat Transportasi dari Universitas Bung Hatta, Fidel Miro menilai jalur alternatif dalam Sumbar masih berkondisi buruk dan perlu diperhatikan lebih serius.
Hal itu, disampaikan Fidel Miro saat diwawancara wartawan soal penanganan jalan di Sumbar, dan pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan oleh pemerintah.
“Jalur alternatif sebenarnya sudah ada untuk di Sumbar. Namun kualitasnya masih buruk,” ungkapnya Fidel Miro.
Ia menjelaskan, untuk menangani jalan di Sumbar, harus butuh perencanaan jangka panjang. Karena pembangunan jalan di Sumbar harus sesuai geografis wilayahnya rawan terhadap bencana.
“Sumatera Barat sendiri merupakan daerah dengan potensi bencana yang tinggi, karena itu konstruksi jalan harus disesuaikan. Konstruksi jalan sudah seharusnya menyesuaikan kondisi geografis dan kesiapan terhadap bencana,” terangnya.
Lanjutnya, terhadap beberapa jalur yang sangat rawan, diantaranya segmen jalan di Puncak Anai yang saat ini mengalami Terban di bahu jalan.
Ia menilai segmen ini sangat penting yang menjadi salah satu nadi utama bagi transportasi di Sumatera Barat. Dengan alasan itu segmen jalan ini harus mendapatkan perhatian yang lebih serius.
“Segment jalan tersebut sangat vital, menghubungkan Padang dan Bukittinggi. Kemudian di Bukittinggi banyak lagi cabangnya, mulai dari Pekanbaru, Pasaman dan Medan, serta banyak kota lainnya,” jelasnya.
Ia mengatakan, persoalan transportasi merupakan publik servis, dimana peningkatan kualitas tidak harus selalu harus didahului oleh kebutuhan. Semua ruas jalan menurutnya harus dimaksimalkan, besar atau tidak besarnya kebutuhannya.
“Sarana transportasi itu persoalan pelayanan publik. Dia harus disediakan terlebih dahulu, tinggi ataupun masih rendah tingkat kebutuhannya, berbeda dengan komoditas bisnis yang baru disediakan apabila ada kebutuhan,”ujarnya.