Pemko Bukittinggi Buka Sosialisasi Pemanfaatan Museum

Kegiatan ini bertujuan untuk lebih mengenalkan museum kepada masyarakat

Suasana Sosialisasi

Suasana Sosialisasi (Istimewa)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

BUKITTINGGI, KLIKPOSITIF – Wali Kota Bukittinggi Erman Safar diwakili Asisten I Isra Yonza, secara resmi membuka kegiatan sosialisasi pemanfaatan museum, Selasa 7 Desember 2021.

Sosialisasi ini berlangsung di Istana Bung Hatta selama 2 hari penyelenggaraan, dengan tema pemanfaatan Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta dan Museum Rumah Adat Baanjuang, yang digagas oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi.

Dalam hari pertama, peserta sosialisasi diikuti oleh utusan sekolah dari TK hingga jenjang sekolah, total 70 orang guru.

Sementara hari kedua, peserta terdiri dari 90 orang dari kalangan umum dengan menghadirkan narasumber dariMuseum Kepresidenan Balai Kirti Bogor, Kemendikbud, Unand dan Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumbar.

“Sebagai Kota Bersejarah, Bukittinggi memiliki museum-museum yang memiliki peran penting dalam menyebarluaskan informasi baik tentang tokoh pahlawan maupun budaya setempat. Diantaranya adalah Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta dan Museum Rumah Adat nan Baanjuang,” ungkap Isra Yonza.

Menurutnya,Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta sangat identik dengan sosok Bung Hatta yang memiliki peran vital bagi kemerdekaan negara kita.

Sedangkan Museum Rumah Adat nan Baanjuang sangat identik dengan Budaya Minangkabau.

“Mari kita gali manfaatkan semua potensi yang ada di Museum untuk menambah ilmu pengetahuan serta pengalaman atau experience sehingga mampu meningkatkan wawasan kita kedepannya,” ungkap Isra.

Isra menjelaskan, Wali Kota Bukittinggi menyambut baik kajian dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, sebab sosialisai ini bisa meningkatkan semangat pendidik dalam meneladani sosok Bung Hatta dan memegang teguh budaya alam minang yang sangat luhur.

Sementara, Kepala Seksi Permuseuman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bukittinggi Beta Ayu Listyorini mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman masyarakat terutama pendidik tentang museum.

“Museum juga memiliki fungsi sebagai pusat edukasi selain sekolah, dengan harapan para pendidik memberikan pemahaman serta pengalaman yang lebih kepada siswa-siswi serta orang yang berada di sekitarnya,” ungkapnya.

(*)

Exit mobile version