PESSEL, KLIKPOSITIF– Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat mengupayakan kelanjutan pembangunan jalan poros penghubung kecamatan di Kota Mandiri Terpadu (KTM) Lunang Silaut ditangani melalui dana tugas pembantuan (TP) pemerintah pusat tahun 2023.
Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Pessel, Mimi Riarty Zainul menga tatakan, pengusulan setelah sempat terhenti sejak 2017. Kini, untuk menindaklanjuti Pemkab Pessel kembali mengusulkan. Pengusulan sesuai kebutuhan saat ini.
“Diusulkan untuk TP tahun 2023. Diusulkan melalui Kementerian Desa PDTT,” ungkapnya pada KLIKPOSITIF.
Berdasar catatan Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Pessel total aset di KTM Lunang Silaut melalui Kemendes PDTT senilai Rp 98,6 miliar. Aset itu terdiri dari sarana dan prasarana jalan dan fasum, termasuk sarana pusat bisnis.
Khusus untuk jalan, sarana dan prasarana yang perlu dibangun saat ini sepanjang 25,65 Kilometer. Itu terdiri untuk jalan poros penghubung Lunang-Silaut sepanjang 12, 64 kilometer.
Jalan poros penghubung Sungai Serik ke Silaut II sepanjang 7,6 kilometer dan jalan poros Silaut II ke Silaut IV sepanjang 5,41 kilometer.
Menurutnya, kebutuhan jalan sepanjang 25,65 itu butuh pembangunan dasar. Se lain pembukaan baru, juga pengaspalan.
“Ada sisanya mungkin jalan kabupaten (kewenangan kabupaten),” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Kecamatan Silaut dan Lunang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat berharap Pemkab bisa menyelesaikan jalan kawasan transmigrasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) yang menjadi penghubung dua kecamatan itu segera diselesaikan.
Yogi Irwanto (42), salah seorang warga setempat mengatakan, akibat kondisi tersebut akses dua kecamatan yang menjadi kawasan KTM menjadi jauh. Pasalnya, saat ini kondisi masih ber kondisi koral dan jauh dari harapan.
Terpisah, Camat Silaut, Syamwil mengaku perkembangannya belum sesuai harapan, hanya sekitar 1 Kilometer yang sudah diaspal. Sisanya yang lebih kurang sepanjang 11 Kilometer baru sebatas jalan koral.
Sementara, pihak kecamatan dan nagari selalu mengusulkan peningkatan kualitas poros Lunang-Silaut KTM melalui forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), mulai tingkat nagari sampai kabupaten.
Namun hingga kini masih belum terealisasi, tanpa ada kejelasan. Ruas itu merupakan satu-satunya penghubung utama antara Lunang dan Silaut dalam kawasan KTM, sekaligus sebagai penunjang kegiatan ekonomi masyarakat.
“Kami kurang tau juga apa alasan pastinya, tapi yang pasti sampai kini masih seperti itu saja kondisinya. Kami tentu juga berharap, semoga pembangunan jalan poros segera terealisasi,” ujarnya.