LIMAPULUH KOTA, KLIKPOSITIF- Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota terus menyiapkan berbagai aspek untuk menjadikan Lembah Harau sebagai Geopark Nasional.
Sebelumnya, rencana penetapan Lembah Harau sebagai Geopark Nasional dibahas dalam Focus Grup Discussion(FGD) yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Kamis (23/9) lalu dengan tema Geopark Ranah Minang menuju Unesco Global Geopark di Hotel Marcure Kota Padang.
Menyikapi hal itu, Pemkab Lima Puluh Kota bergerak cepat melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam proses penetapan Geopark Harau menjadi Geopark Nasional. Dalam hal itu, Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota melakukan audiensi dengan pusat penelitian dan pengembangan Geopark dan Lingkungan Hidup Universitas Taman Siswa pada Jumat (1/10) lalu.
Dikatakan Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Datuak Bandaro Rajo, pihaknya mulai menyiapkan aspek-aspek pendukung Geopark Harau yang meliputi beberapa wilayah di daerahnya. Menurut dia, hal itu untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat secara umum, sehingga pihaknya perlu ikut serta melindungi unsur dan aset geologi terkemuka yang ada di daerah. Termasuk nilai Arkeologi, Ekologi, dan budaya yang ada didalamnya.
“Kita tindak lanjuti langsung dengan melakukan pertemuan dengan tim ahli nya. Karena ini bagian dari visi misi kami pada sektor pariwisata,” Kata Safaruddin, Senin (4/10).
Ditambahkannya, dengan unsur geologi terkemuka dan potensi yang ada, sangat perlu dilakukan kajian atau riset yang dilakukan tim ahli untuk mendapatkan sebuah dokumen hasil dari penelitian para ahli sebagai pegangan dan kerangka pembangunan pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota.
“Dokumen hasil penelitian ini penting, Geopark Harau ini harus jelas legalitas dan arah perbaikannya seperti apa. Sehingga sektor ini memberikan dampak baik kepada masyarakat di kawasan tersebut secara ekonomi maupun yang lainnya.” Tambah Safaruddin di Ruang kerja Bupati, Sarilamak.
Sementara itu, Dr. (Cand) Osronita, S.Pd, M.Pd, kepala Puslitbang Geopark dan Lingkungan Hidup Universitas Taman Siswa Padang menyebutkan, tujuan dari audiensi dan menindak lanjuti FGD untuk mendorong pengembangan sumber daya pariwisata kawasan Harau beserta daerah pendukungnya.
Selain itu, audiensi ini memberikan gambaran dan menyiapkan dokumen rencana manajemen pengembangan potensi sumber daya wisata Geopark Harau yang memiliki daya saing tinggi dalam mendukung pengembangan kebijakan nasional untuk memajukan Harau sebagai salah satu anggota jaringan taman bumi dunia, UNESCO atau Geopark Global Network/GGN Unesco.
“Bersinergi untuk menyiapkan dokumen rencana manajemen pengembangan potensi sumber daya wisata. untuk Geopark Harau yang memiliki daya saing tinggi dalam mendukung pengembangan kebijakan nasional untuk memajukan Harau sebagai salah satu anggota jaringan taman bumi dunia,” sebut Osronita.
Dalam kesempatan yang sama, ahli Geologi Sumatera Barat, Ir. Ade Edward menambahkan, Sumatera Barat mengusulkan Geopark Harau salah satu geopark Ranah Minang menjadi Unesco Global Geopark sebagai upaya mendukung sektor pariwisata serta meningkatkan kunjungan wisatawan dan ekonomi masyarakat di masa pandemi ini.
“Demikian usulannya, kami siap untuk merangkum seluruh potensi dengan kajian yang independen dan profesional untuk Geopark Kabupaten Limapuluh Kota,” katanya. (*)