PADANG, KLIKPOSITIF – Pemberdayaan perempuan memiliki potensi yang kuat di masing-masing bidangnya.
Potensi itu bisa datang melalui pertanian, peternakan, usaha makanan, usaha keuangan digital dan lainnya.
Seperti halnya Kelompok Wanita Tani (KWT) Bunda Athirah di Kelurahan Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo Kota Padang, pemberdayaan dilakukan melalui usaha Hidroponik yang telah berjalan sejak 3 tahun terakhir.
Ketua KWT Bunda Athirah, Leli Kasmeri mengatakan, usaha ini sudah dimulai sejak 3 tahun terakhir.
“Tujuan awalnya hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari anggota kelompok, namun seiring berjalannya waktu, ada beberapa pihak yang ingin membantu mengembangkan usaha kelompok ini lebih besar, sehingga kita cari lahan untuk mengembangkannya menjadi lebih baik. Setelah di cari, akhirnya kita mendapatkan lahan kurang lebih 500 meter persegi untuk di jadikan lahan hidroponik. Lahan ini pun juga bekas tempat pembuangan sampah di ujung lapangan di daerah kita,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon di Padang, Rabu, 31 Mei 2023.
Ia mengatakan, lahan tersebut sudah memiliki green house untuk bibit, tanaman hidroponik, dan lain sebagainya.
“Alhamdulillah, hari ini kita dapat tambahan ilmu dari Ikatan Wanita BRI (Iwabri) yang memberikan pelatihan soal tanaman hidroponik, mulai dari pembibitan, penanaman, cara merawatnya hingga nantinya untuk pemasaran,” tuturnya.
Ia mengatakan, selama menjalankan usaha hidroponik, kelompoknya memasarkan hasil usaha ke posyandu. “Namun saat pelatihan dari Iwabri, nantinya juga akan diadakan pelatihan khusus pemasaran produk. Jadi nanti akan ada pelatihan selanjutnya dan berkelanjutan,” katanya.
Leli sangat bersyukur dengan adanya program Iwabri yang melakukan pelatihan dan pembinaan kepada kelompoknya.
“Selain pelatihan, pihaknya juga banyak memperoleh fasilitas dalam usaha Hidroponik ini, diantaranya papan nama, perbaikan jalan dengan paving blok, pelatihan dan juga bimbingan kedepannya,” tuturnya.
Produk Hidroponik yang dihasilkan oleh kelompoknya antara lain, sayur Pak Coi, Bayam, Kangkung, dll.
“Saat ini kita masih fokus kepada sayuran. Jika ini sudah berhasil, kita akan kembangkan ke produk lainnya,” kata Leli.
Disisi lain, ia berharap juga memiliki sistem pemasaran yang luas. “Sehingga nantinya kita berharap dengan pelatihan ini, ada pemasaran yang lebih luas, sehingga bisa juga memberikan manfaat yang banyak,” harapnya.