Pembangunan Pasar Surantih Dihentikan, Ini Penjelasan Pemkab Pessel

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat menghentikan pembangunan Pasar Surantih di Kecamatan Sutera karena refocusing anggaran dampak pandemi Covid-19.

Pasar Surantih terhenti akibat terdampak refocusing Covid-19 sejak Februari 2021

Pasar Surantih terhenti akibat terdampak refocusing Covid-19 sejak Februari 2021 (Kiki Julnasri/Klikpositif.com)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

PESSEL, KLIKPOSITIF– Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat menghentikan pembangunan Pasar Surantih di Kecamatan Sutera karena refocusing anggaran dampak pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Koperindag Pessel, Asral mengatakan, Pasar Surantih hanya dihentikan sementara. Pemberhentian tersebut, dikarenakan adanya aturan dari pemerintah pusat tentang refocusing anggaran.

“Inti sebenarnya, anggaran pengerjaan pasar di refocusing untuk penanganan Covid-19. Memang, tahun ini kita berhentikan tapi sementara waktu,” ungkapnya pada wartawan, Senin 24 Mei 2021 kemarin.

Ia mengatakan, saat ini pembangunan pasar yang terdampak refocusing masih belum ditempati. Untuk pengerjaan awalnya, telah menelan anggaran sebesar Rp2,6 miliar.

Sementara itu, untuk pembangunan lanjutannya masih membutuhkan anggaran Rp 7 miliar. Anggaran tersebut, sudah sempat dianggarkan. Namun, karena refocusing dihentikan sementara sampai kondisi anggaran memungkinkan.

“Jadi total anggaran keseluruhan yang dibutuhkan sebesar Rp9,6 miliar bersumber dari APBD murni daerah,” terangnya.

Lanjutnya, karena tahun ini tidak bisa dilanjutkan, tahun 2022 dengan besar anggaran Rp7 miliar akan diupayakan untuk terealisasi.

Menurutnya, anggaran Rp 7 miliar itu digunakan untuk bisa mengoperasikan pasar tersebut sebagaimana manfaatnya.

“Memang rencana awal Rp 18 miliar dengan tiga tingkat bangunan pasar. Namun, karena keterbatasan anggaran kita, diubah anggarannya menjadi kecil tapi maksimal dan bisa beroperasi lagi. Sebab, sebelumnya lantai tiga itu direncanakan untuk salter. Tapi tidak jadi, karena menurut konsultan besaran anggaran Rp9,6 itu sudah maksimal,” ujarnya.

Sementara, pantauan di lapangan, saat ini kondisi Pasar Surantih terpantau seperti pembangunan mangkrak. Pasalnya, pembangunan baru selesai sampai pondasi dan tiang saja.

Selain itu, tidak ada konstruksi lain lagi. Sehingga membuat, bangunan pasar tidak bisa digunakan.

Diketahui sebelumnya, Pasar Surantih ini diresmikan pengerjaannya oleh Bupati Pessel sebelumnya, Hendrajoni sejak 25 September 2020 lalu, direncanakan dengan anggaran lebih kurang Rp.18 miliar dan dikerjakan secara bertahap selama tiga tahun anggaran.

Namun, karena kondisi anggaran anggaran untuk pasar ini kembali dibahas ulang dengan anggaran sampai Rp 9,6 miliar dan saat ini pun masih menunggu sampai ada kebijakkan baru. Karena anggaran yang telah direncanakan Rp 7 miliar, teralihkan gegara refocusing anggaran untuk Covid.

Exit mobile version