PADANG PANJANG,KLIKPOSITIF – Usai Hari Besar Keagamaan Nasional Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (HBKN Nataru), beberapa komoditi utama masih mengalami kenaikan harga di Padang Panjang.
Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota, Winarno saat mengikuti Rapat Pengendalian Inflasi secara virtual di Ruang VIP Lantai II Balai Kota bersama Forkopimda dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir yang memimpin rakor ini, mengapresiasi kinerja dan kontribusi yang diberikan Kementerian/Lembaga serta Pemerintah daerah, Forkopimda dan TPID dalam menjaga kestabilan inflasi dan mengelola tantangan ekonomi yang ada di daerah.
βSelama kurang lebih 112 kali pertemuan sejak September 2022 lalu, dapat kita rasakan hasilnya inflasi Indonesia secara year-on-year atau tahun ke tahun pada Desember 2024 terhadap Desember 2023 terkendali di angka 1,57 persen. Merupakan angka yang terbaik yang pernah kita capai selama Indonesia merdeka,” ungkap Tomsi dikutip dari Kominfo, Selasa 14 Januari 2025.
Berdasarkan Indeks Perkembangan Harga (IPH) minggu kedua Januari 2025, terdapat 36 provinsi yang mengalami kenaikan IPH dan dua provinsi mengalami penurunan IPH dibandingkan bulan sebelumnya.
Komoditas penyumbang andil kenaikan IPH di sebagian besar provinsi tersebut adalah cabai rawit, cabai merah dan daging ayam ras.
Di Padang Panjang, IPH untuk periode ini adalah 5,35 atau berfluktuasi cukup tinggi. Komoditi utama yang berkontribusi pada fluktuasi ini, di antaranya cabai merah, daging ayam ras dan bawang merah.
“IPH cukup tinggi ini menunjukkan masih terjadi peningkatan harga yang signifikan pada komoditas cabai merah di Padang Panjang. Kenaikan harga itu karena pasokan yang menurun, sedangkan permintaan pada tingkat konsumen masih tinggi. Curah hujan yang tinggi dan masa panen yang sudah habis menyebabkan tidak tercukupinya permintaan konsumen,” ujar Winarno.
Fluktuasi terjadi pada 14 komoditi, di antaranya delapan mengalami kenaikan harga dan enam komoditas turun harga.
Komoditas utama yang mengalami kenaikan harga, gula pasir menjadi Rp19 ribu/kg, daging ayam broiler Rp32.334/kg, cabai hijau Rp47.667/kg, cabai rawit Rp57.834/kg.
Bawang merah Rp45.500/kg, bawang putih Rp41.650/kg, susu bubuk Indomilk 400 gr Rp45 ribu/kotak dan kacang kedele Rp10.500/kg.
Sedangkan komoditas utama yang mengalami penurunan harga adalah telur ayam ras menjadi Rp29.867/kg. Telur itik Rp34 ribu/kg, cabai merah Rp54.984/kg, bawang daun Rp7.000/kg, terong Rp10 ribu/kg dan seledri Rp15 ribu/kg.(*/shintia)