PADANG PARIAMAN, KLIKPOSITIF– Jelang hari raya Idul Adha, Pasar Ternak Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman- Sumbar kembali padat pengunjung.
Sebelumnya, pada tiga minggu yang lalu, pasar ternak itu tutup, lantaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjangkiti ratusan hewan ternak.
“Semenjak tanggal 4 Mei 2022 pasar ternak Sungai Sariak kami tutup untuk memutus penyebaran virus PMK,” ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kabupaten Padang Pariaman, Bustanil Arifin, Rabu sore 22 Juni 2022.
Namun menurutnya, sudah tiga minggu semenjak penutupan, pasar ternak Sungai Sariak ini kembali buka.
Lebih lanjut dia mengatakan, menjelang hari raya Idul Adha tidak mungkin pasar ternak tutup.
“Karena kebutuhan hewan ternak untuk kurban sangat tinggi,” jelas Bustanil.
Hanya saja, kata dia lagi, hewan ternak yang boleh berada di pasar tersebut harus ternak yang berasal dari Padang Pariaman.
“Tidak boleh ternak di luar wilayah Padang Pariaman,” ujarnya.
Ia mengatakan, pemilik ternak tidak perlu lagi menyuguhkan surat tanda kesehatan hewan untuk memasuki pasar.
Lagian, kata Bustanil, pihaknya setiap minggu akan melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi pasar untuk mengantisipasi penyebaran PMK.
Sampai hari ini, pihak Dinas telah mendata bahwa seribuan hewan ternak pernah terjangkit PMK.
Harapannya, kondisi ini tidak mengganggu stok hewan untuk hari raya kurban.
“Kalau stok hewan, kami upayakan tidak bakal berkurang,” ulas Bustanil.
Terkait kondisi pasar ternak itu, Bustanil mengungkapkan, minggu terakhir ini sudah mulai banyak pembeli dan penjual ternak ketimbang dua minggu sebelumnya.
Alasan Membuka Pasar Ternak Sungai Sariak
Pasar ternak Sungai Sariak beroperasi satu kali dalam seminggu, setiap hari Rabu saja.
Menimbang kembali soal surat keterangan kesehatan hewan ternak, pihak Dinas itu tidak lagi mempersoalkan karena beberapa hal.
“Alasan pertama karena surat keterangan hewan itu sudah tidak efektif lantaran di seluruh kecamatan yang ada di Padang Pariaman, sudah ada kasus PMK,” ungkap Bustanil.
Maka dari itu, katannya lagi, kalau dipaksakan juga tentu tidak efektif. Semua Kecamatan di Padang Pariaman ada 17 kecamatan.
Bustanil berharap, virus PMK segera berlalu sehingga tidak ada keluhan dari peternak tentang hewan yang mati.
*
👉Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.