Pakar Gempa Ingatkan Warga Terkait Gempa dan Tsunami yang Masih Mengancam Kota Padang

Pakar Gempa dari Universitas Andalas (Unand), Badrul Mustafa menyatakan Kota Padang masih berada dalam ancaman gempa dan tsunami hingga 50 tahun ke depan

Badrul Mustafa, Pakar Gempa dari Universitas Andalas

Badrul Mustafa, Pakar Gempa dari Universitas Andalas (Halbert Caniago)

Klikpositif - JUTAWAN Honda (3000 x 1000 px) Iklan

PADANG, KLIKPOSITIF – Pakar Gempa dari Universitas Andalas (Unand), Badrul Mustafa menyatakan Kota Padang masih berada dalam ancaman gempa dan tsunami hingga 50 tahun ke depan.

“Dengan masih bergeraknya lempengan Megathrust di daerah Mentawai, Sumatera Barat masih dalam ancaman bencana hingga 50 tahun ke depan,” katanya.

Hal tersebut diungkapkan karena adanya teori yang menyatakan bahwa kejadian gempa bumi dan tsunami akan terjadi berulang 200 tahun sekali.

“Gempa dan tsunami pernah melanda Sumatera Barat pada tahun 1797 dan 1833 yang berasal dari lempengan megathrust yang ada di Siberut dan Sipora,” katanya.

Dengan kejadian pada tahun 2009 lalu dan tidak mengakibatkan tsunami, beberapa ahli di dunia menurutnya menyatakan bahwa kemungkinan kejadiannya akan mundur selama 50 tahun ke depan.

Menurutnya, potensi gempa yang mengancam Sumbar mencapai magnitudo 8 lebih, sehingga berpotensi mengakibatkan tsunami yang bisa menghantam daerah pesisir pantai Sumatera Barat.

“Untuk di Kota Padang sendiri, hempasan gelombang itu diperkirakan berjarak sejauh 600 meter dari pesisir pantai. Dengan begitu, kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap bencana gempa dan tsunami yang bisa terjadi kapan saja,” lanjutnya.

Exit mobile version