Pagelaran Karya Gusmiati Suid Dibuka Hari Ini, 14 Sanggar Tampilkan Tari Cewang

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF, PADANG- Pagelaran Karya Gusmiati Suid dibuka Sabtu (10/9/2022) siang ini, tepatnya pukul 14.00 WIB di Lantai IV Gedung Dinas Kebudayaan Sumatera Barat, Padang. Pada hari pembukaan, 14 sanggar tari dari Kota Padang akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

Masing-masing sanggar memainkan Tari Cewang karya Gusmiati Suid dalam bentuk aslinya. Total hadiah Rp40 juta akan diberikan untuk sepuluh penampil terbaik.

Pagelaran Karya Gusmiati Suid ini diadakan oleh UPTD Taman Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat dengan dana aspirasi Ketua Fraksi Gerindra DPDR Sumbar, Hidayat.

Menurut Hidayat, ia mengalokasikan dana aspirasinya untuk kegiatan ini sebagai bentuk komitmen membangun kebudayaan di Sumatera Barat. “Kegiatan ini menjadi salah satu pelengkap ekosistem budaya yang kita butuhkan,” kata Hidayat.

Terlebih lagi Gusmiati Suid merupakan maestro tari tingkat dunia yang mesti dikenalkan kepada generasi hari ini, terutama generasi muda di Sumatera Barat.

Pagelaran ini memang ditujukan oleh UPTD Taman Budaya untuk penari dari kalangan anak usia 6-12 tahun dan remaja 13-19 tahun. Menurut Yosi Nofa S.Sn, Pamong Budaya Ahli Muda Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Sumater Barat, kegiatan ini diadakan untuk mensosialisasikan karya-karya masterpiece Gusmiati Suid yaitu Tari Rantak dan Tari Cewang.

Selain itu, kegiatan ini juga bertepatan dengan bulan wafatnya sang maestro pada 28 September dan merupakan bagian dari upaya untuk melestarikan serta mengembangkan karya-karya yang diwariskan Gusmiati Suid.

“Kegiatan ini juga diharapkan mampu memberi motivasi pada koreografer dan penari, terutama di Sumbar ini, untuk mengikuti jejak Gusmiati”, jelas Yosi.

Gusmiati Suid, seperti yang kita ketahui, adalah maestro tari dunia. Pada tahun 1991 ia menerima penghargaan ‘Bessies Award’ dari New York Dance and Performance. Tidak pernah sebelumnya, seniman luar Amerika Serikat diberi penghargaan seperti itu.

Sanggar tari Gumarang Sakti yang didirikannya pada 1982 menjadi satu-satunya wakil Asia di dalam acara tari Internationalis Tanz Festival ke-6 di Jerman pada Juni 1994. Festival ini diselenggarakan untuk memperingati 100 tahun lahirnya tari modern.

Sanggar-sanggar tari yang bakal tampil pada hari pembukaan ini tampak antusias. Sanggar Tari Cahayo Bundo dari Kota Padang salah, misalnya. Sanggar ini akan memainkan Tari Cewang dalam kategori anak-anak.

Menurut pimpinan sanggar Cahayo Bundo Reni Devia alias Ade, sepanjang latihan anak-anak didiknya sangat antusias karena mereka akan memainkan Tari Cewang yang asli yang sebelumnya belum pernah dipagelarkan di ruang publik.

Lewat kegiatan ini, masih menurut Ade, anak-anak didiknya menjadi lebih kenal dengan sosok Gusmiati serta karya-karyanya.

Di hari kedua, Minggu (11/9/2022), para peserta akan memainkan Tari Rantak. Berbeda dengan hari pembukaan, di hari kedua acara dimulai semenjak pukul 08.00 WIB.

Selain Sanggar Cahayo Bundo, dalam Pagelaran Karya Gusmiati Suid tahun ini juga akan tampil juga sejumlah sanggar lainnya, seperti Sanggar Sikambang Manih, Sanggar Seni Sayak nan Landai, Sanggar Galatiak Minang, Sanggar Seni Bundo Kanduang, Sanggar Tari dan Musik Sofyani, Sanggar Tari Alang Babega, Sanggar Galatiak Pitameh.

Juga Sanggar Seni Tari dan Musik Mutiara Minang, Sanggar Seni Susan, Sanggar Taratak Bundo, Satampang Baniah, Sanggar Tari Saiyo Sakato, Sanggar Pandan Sarumpun, Perguruan Singo Barantai, Sanggar Tari Sagatok Sirieh, Sanggar Indah di Mato, dan lainnya.

Gusmiati Suid dilahirkan pada 16 Agustus 1942 di Batusangkardan wafat pada 28 September 2001. Ia telah melahirkan sejumlah karya penting. Ia dianggap berhasil mengembangkan secara kreatif gerak dari berbagai aliran silek Minang menjadi bentuk tari.

 

Tari Rantak misalnya, yang dianggap sebagai pembaharu dalam khazanah tari Minangkabau. Karya ini dinobatkan sebagai salah satu tari kreasi terbaik di tingkat nasional di tahun 1975. Selain itu, karya ini pernah menjadi mata pelajaran wajib di SMKI di seluruh Indonesia.

Di samping itu, bersama sanggar Gumarang Sati yang dibentuknya, Gusmiati juga telah menampilkan karya-karyanya di berbagai tempat di belahan dunia, seperti Swiss, Jerman, India, serta Jepang.

  • *
    👉Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.

Exit mobile version