KLIKPOSITIF – Nadhira Nuraini Afifa, seorang perempuan keturunan Minang masuk dalam daftar 500 muslim berpengaruh dunia tahun 2023.
Namanya masuk dalam list science & Technology pada Pusat Studi Strategi Islam Kerajaan (The Royal Islamic Strategic Studies Centre/RISSC). Namanya masuk bersama sejumlah nama pejabat dan orang berpengaruh Indonesia lainnya dalam buku tersebut.
Dilansir dari laman themuslim500.com/books, namanya bersanding dengan 15 nama lainnya dari negara-negara di Asia dan Afrika di bidang science & Technology.
“Dr Nadhira Afifa adalah seorang dokter medis Indonesia dan konsultan kesehatan masyarakat lulusan Harvard University. Dia fokus pada kesehatan dan gizi pendidikan kepada masyarakat umum melalui YouTube
dan akun Instagram serta berkontribusi pada media berita nasional,” tulis buku tersebut.
Nadhira juga disebut bekerja pada isu-isu multidimensi mulai dari gizi anak, kemiskinan, hingga penanggulangan bencana.
“Minatnya berpusat pada beban penyakit di negara berkembang. Dia saat ini di tinggal di Indonesia,” tulis buku tersebut.
Sementara itu, melalui akun Instagramnya @nadhiraafifa, ia menuliskan hampir tidak percaya masuk dalam 500 muslim berpengaruh dunia 2023.
“Hampir tidak masuk akal untuk masuk dalam daftar; Meskipun demikian, tidak ada salahnya untuk bersyukur! Berada di antara para pemimpin, dermawan, akademisi, dan tokoh-tokoh terkemuka lainnya sungguh luar biasa bagi saya, jadi terima kasih @themuslim500 atas pengakuannya. Semoga kita selalu bisa mengangkat cita-cita yang ditanamkan Islam dalam diri kita. Pengaruh bisa positif atau negatif — dan kita harus memastikan itu. Bangga menjadi seorang Muslim. Juga, selamat Ibu @asmanadia & Ibu helvytianarosa untuk yang ke 10 dan 14 kalinya masuk daftar,” tulisnya.
Selain nama Nadhira, tokoh lainnya yang masuk dalam daftar 500 orang berpengaruh dari Indonesia, antara lain Joko Widodo, Sri Mulyani Indrawati, Erick Thohir, Helvy Tiana Rosa, Goenawan Mohammad, Abu Bakar Ba’asyir, Haedar Nashir, dan lainnya.
Nadhira Nuraini Afifa merupakan salah seorang anak dari Ibu berdarah Minang. Ia lahir dan menempuh pendidikan di SMPN 1 Bekasi dan SMAN 1 Bekasi. Setelah tamat sekolah, ia melanjutkan studi di Universitas Indonesia (UI) dengan Jurusan Kedokteran.
Setelah menamatkan studi di UI, Nadhira melanjutkan studinya di Harvard University dengan study Master of Public Health dan berhasil menyelesaikan studinya pada Mei 2020 secara daring.
Pada kesempatan itu, Nadhira di dapuk sebagai salah satu commencement student speaker (wisudawan yang memberikan pidato saat wisuda).
“Kata Ibu, jangan jadi ‘Mentimun Bungkuik’, yang hanya masuk karung tapi tak diperhitungkan, makanya itu yang memotivasi saya untuk ikut dalam seleksi pidato di Harvard School of Public Health,” katanya di Podcast Gita Giryawan beberapa waktu lalu.